Kamis, 20 November 2014

ILMU DAN FILSAFAT



ILMU DAN FILSAFAT


Makalah Ini Disusun Sebagai Tugas Kelompok Mata Kuliah Filsafat Ilmu



Dosen Pengampu:
Dr. Endang K Trijanto, M.Pd.
Dr. Hanif Pujiati



Oleh:
Fidiatun Adiyan, S.Pd.
Muhammad Jabal An Nur, S.Pd.



PENDIDIKAN BAHASA
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2013










PENDAHULUAN
           
            Istilah ilmu dan filsafat mungkin akan membuat sebagian orang susah untuk medefinisikan pengertian dari kedua hal tersebut secara sederhana meski pada hakikatnya menurut penulis bahwa setiap hari manusia di belahan dunia ini dengan keanekaragaman kultur dan tentunya kegiatan sehari-hari yang berbeda sering melakukan kegiatan filsafat maupun keilmuan.
            Ilmu merupakan pengetahuan yang telah dibuktikan secara empiris maupun penelitian secara mendalam sedangkan filsafat cenderung hanya terikat dengan pemikiran semata tanpa usaha untuk membuktikannya pemikiran tersebut secara emepiris.
            Filsafat mempunyai cakupan yang lebih luas yang bersifat empiris dan non-empiris smentara ilmu terbatas hanya pada cakupan empiris saja. Filsafat merupakan dasar terciptanya sebuah ilmu karena ilmu didasari dari pemikiran yang mendalam dari sebuah kebenaran.
            Pada makalah ini penulis berusaha menggambarkan definisi ilmu dan filsafat secara sederhana sehingga memungkinkan pembaca untuk lebih mudah memahami hakikat ilmu dan filsafat tanpa harus pusing ketika mendegar istilah ilmu dan filsafat.


           
           

           


























BAB I
ILMU


Mohammad HattaIlmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut hubungannya dari dalam.
Ralp Ross dan Ernest Van Den HaagIlmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan keempatnya serentak.
Karl PearsonIlmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah sederhana.
Ashely Montagu, Guru Besar Antropolo di Rutgers UniversityIlmu adalah pengetahuan yang disususn dalam satu system yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menetukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji.
Harsojo, Guru Besar antropolog di Universitas PajajaranIlmu adalah:
Merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan
Suatu pendekatan atau mmetode pendekatan terhadap seluruh 
dunia empirisyaitu dunia yang terikat oleh factor ruang dan waktu yang pada prinsipnya dapat diamati panca indera manusia.
Suatu cara menganlisis yang mengizinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk: “jika,….maka…”


















BAB II
FILSAFAT
A.   Definisi
Ketika mendengar istilah filsafat kebanyakan orang akan mulai berpikir bahwa filsafat itu adalah sesuatu yang rumit , tidak penting dan bahkan bagi beberapa kalangan filsafat dianggap sebagai sesuatu yang menyesatkan namun secara sederhana sebenarnya dalam keseharian kita kegiatan filsafat itu sendiri sering kita lakukan secara sadar maupun tidak. Sebelum penulis memberikan contoh sederhana dari filsafat itu sendiri penulis ingin memberikan definisi tentang filsafat secara epitomologi terlebih dahulu.
Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab فلسفة, yang juga diambil dari bahasa Yunani; Φιλοσοφία philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = "kebijaksanaan"). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang “pencinta kebijaksanaan”.
Menurut Pudjo Sumedi AS., Drs.,M.Ed. dan Mustakim, S.Pd.,MM. Istilah dari filsafat berasal bahasa Yunani : ”philosophia”. Seiring perkembangan jaman akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa, seperti : ”philosophic” dalam kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis; “philosophy” dalam bahasa Inggris; “philosophia” dalam bahasa Latin; dan “falsafah” dalam bahasa Arab.
Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut "filsuf".
Dari definisi diatas dapat dijabarkan bahwa kegiatan seperti mencari alamat rumah seseorang , mencari nomor handphone, dan bahkan membagi kelompok secara adil dalam kegiatan perkuliahan penulis berasumsi kesemuanya adalah contoh dari kegiatan berfilsafat karena inti dari filsafat adalah mencari kebenaran ataupun kebijaksanaan.
Dalam  contoh  lain bahwa jujur ketika mengahadapi ujian nasional bagi anak sekolahan misalnya merupakan contoh kegiatan berfilsafat dan bahkan mencari pasangan hidup bagi seorang pemuda yang baik sesuai harapannya juga merupakan kegiatan berfilsafat  serta kegiatan memasak seorang istri memilih bahan masakan secara bijak buat seorang suaminya merupakan kegiatan berfilsafat.
Dari contoh kegiatan berfilsafat yang dilakukan anak sekolah, pemuda, dan seorang istri tadi secara serta merta menjadikan mereka sebagai seornag filsuf butuh sesuatu yang lebih empirik untuk menjadikannya sebagai seorang filsuf.
Contoh diatas merupakan gambaran dari filsfafat sederhana yang diistilahkan oleh penulis  memudahkan pemahaman akan filsafat itu sendiri namun tentunya bukan berarti setiap kegiatan yang kita lakukan yang berusaha mencari kebenaran dan kebijaksanaan bisa berarti filsafat dalam arti yang sebenarnya karena barulah dikatakan kegiatan itu merupakan hasil dali kegiatan filsfafat terlihat dari keluasan dampak yang ditimbulkan oleh hasil pemikiran para filsuf terdahulu seperti  filsafat sudharta maupun aristoteles.
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.

Plato
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.
Aristoteles
Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
Al Farabi
Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya.
Plato ( 428 -348 SM )
Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada.

BAB III
 ILMU DAN FILSAFAT

Persamaan
Persamaan:
·         Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki obyek selengkap-lengkapnya sampai ke-akar-akarnya
·         Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan  yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukkan sebab-akibatnya.
·         Keduanya mempunyai metode dan sistem
·         Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia [obyektivitas], akan pengetahuan yang lebih mendasar.
·         hasil pemikiran yang mendalam tentang suatu hal agar dapat  di pahami
·         keduanya memiliki bukti yang nyata

·         Dilihat dari obyek material [lapangan]
Filsafat itu bersifat universal [umum], yaitu segala sesuatu yang ada [realita] sedangkan obyek material ilmu [pengetahuan ilmiah] itu bersifat khusus dan empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secra kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam disiplin tertentu
·         Obyek formal [sudut pandangan]
Filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, obyek formal itu bersifatv teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita.
·         Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi, kritis, dan pengawasan, sedangkan ilmu haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial and error. Oleh karena itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat timbul dari nilainnya.
·         Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada pengalaman realitas sehari-hari, sedangkan ilmu bersifat diskursif, yaitu menguraikan secara logis, yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu.
·         Filsafat memberikan penjelasan yang terakhri, yang mutlak, dan mendalam sampai mendasar [primary cause] sedangkan ilmu menunjukkan sebab-sebab yang tidak begitu mendalam, yang lebih dekat, yang sekunder [secondary cause]
·         Filsafat = berpikir kritis atau selalu mempertanyakan segala hal tanpa ada eksperimen. Sedangkan ilmu pengetahuan = selalu dengan eksperiman untuk menemukan jawaban dari pertanyaannya










Tidak ada komentar:

Posting Komentar