ILMU DAN FILSAFAT
Makalah Ini Disusun Sebagai
Tugas Kelompok Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu:
Dr. Endang K Trijanto, M.Pd.
Dr. Hanif
Pujiati
Oleh:
Muhammad
Jabal An Nur, S.Pd.
PENDIDIKAN BAHASA
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2013
PENDAHULUAN
Istilah ilmu dan filsafat mungkin
akan membuat sebagian orang susah untuk medefinisikan pengertian dari kedua hal
tersebut secara sederhana meski pada hakikatnya menurut penulis bahwa setiap
hari manusia di belahan dunia ini dengan keanekaragaman kultur dan tentunya
kegiatan sehari-hari yang berbeda sering melakukan kegiatan filsafat maupun
keilmuan.
Ilmu merupakan pengetahuan yang
telah dibuktikan secara empiris maupun penelitian secara mendalam sedangkan
filsafat cenderung hanya terikat dengan pemikiran semata tanpa usaha untuk
membuktikannya pemikiran tersebut secara emepiris.
Filsafat mempunyai cakupan yang
lebih luas yang bersifat empiris dan non-empiris smentara ilmu terbatas hanya
pada cakupan empiris saja. Filsafat merupakan dasar terciptanya sebuah ilmu
karena ilmu didasari dari pemikiran yang mendalam dari sebuah kebenaran.
Pada makalah ini penulis berusaha
menggambarkan definisi ilmu dan filsafat secara sederhana sehingga memungkinkan
pembaca untuk lebih mudah memahami hakikat ilmu dan filsafat tanpa harus pusing
ketika mendegar istilah ilmu dan filsafat.
BAB I
ILMU
Mohammad HattaIlmu
adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu
golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari
luar, maupun menurut hubungannya dari dalam.
Ralp Ross dan Ernest Van Den HaagIlmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik,
dan keempatnya serentak.
Karl PearsonIlmu
adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta
pengalaman dengan istilah sederhana.
Ashely Montagu, Guru Besar
Antropolo di Rutgers UniversityIlmu
adalah pengetahuan yang disususn dalam satu system yang berasal dari
pengamatan, studi dan percobaan untuk menetukan hakikat prinsip tentang hal
yang sedang dikaji.
Harsojo, Guru Besar antropolog di Universitas PajajaranIlmu adalah:
Merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan
Suatu pendekatan atau mmetode pendekatan terhadap seluruh dunia empirisyaitu dunia yang terikat oleh factor ruang dan waktu yang pada prinsipnya dapat diamati panca indera manusia.
Suatu cara menganlisis yang mengizinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk: “jika,….maka…”
Merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan
Suatu pendekatan atau mmetode pendekatan terhadap seluruh dunia empirisyaitu dunia yang terikat oleh factor ruang dan waktu yang pada prinsipnya dapat diamati panca indera manusia.
Suatu cara menganlisis yang mengizinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk: “jika,….maka…”
BAB II
FILSAFAT
A.
Definisi
Ketika
mendengar istilah filsafat kebanyakan orang akan mulai berpikir bahwa filsafat
itu adalah sesuatu yang rumit , tidak penting dan bahkan bagi beberapa kalangan
filsafat dianggap sebagai sesuatu yang menyesatkan namun secara sederhana
sebenarnya dalam keseharian kita kegiatan filsafat itu sendiri sering kita
lakukan secara sadar maupun tidak. Sebelum penulis memberikan contoh sederhana
dari filsafat itu sendiri penulis ingin memberikan definisi tentang filsafat
secara epitomologi terlebih dahulu.
Kata falsafah atau filsafat
dalam bahasa
Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab
فلسفة, yang juga diambil dari bahasa Yunani; Φιλοσοφία philosophia. Dalam
bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia
= persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = "kebijaksanaan").
Sehingga arti harafiahnya adalah seorang “pencinta kebijaksanaan”.
Menurut
Pudjo Sumedi AS., Drs.,M.Ed. dan Mustakim, S.Pd.,MM.
Istilah dari filsafat berasal bahasa Yunani : ”philosophia”.
Seiring perkembangan jaman akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa, seperti
: ”philosophic” dalam kebudayaan bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis;
“philosophy” dalam bahasa Inggris; “philosophia” dalam bahasa Latin; dan
“falsafah” dalam bahasa Arab.
Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk
terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang
mendalami bidang falsafah disebut "filsuf".
Dari definisi diatas dapat dijabarkan bahwa
kegiatan seperti mencari alamat rumah seseorang , mencari nomor handphone, dan
bahkan membagi kelompok secara adil dalam kegiatan perkuliahan penulis
berasumsi kesemuanya adalah contoh dari kegiatan berfilsafat karena inti dari
filsafat adalah mencari kebenaran ataupun kebijaksanaan.
Dalam
contoh lain bahwa jujur ketika
mengahadapi ujian nasional bagi anak sekolahan misalnya merupakan contoh
kegiatan berfilsafat dan bahkan mencari pasangan hidup bagi seorang pemuda yang
baik sesuai harapannya juga merupakan kegiatan berfilsafat serta kegiatan memasak seorang istri memilih
bahan masakan secara bijak buat seorang suaminya merupakan kegiatan
berfilsafat.
Dari contoh kegiatan berfilsafat yang
dilakukan anak sekolah, pemuda, dan seorang istri tadi secara serta merta
menjadikan mereka sebagai seornag filsuf butuh sesuatu yang lebih empirik untuk
menjadikannya sebagai seorang filsuf.
Contoh diatas merupakan gambaran dari
filsfafat sederhana yang diistilahkan oleh penulis memudahkan pemahaman akan filsafat itu sendiri
namun tentunya bukan berarti setiap kegiatan yang kita lakukan yang berusaha
mencari kebenaran dan kebijaksanaan bisa berarti filsafat dalam arti yang
sebenarnya karena barulah dikatakan kegiatan itu merupakan hasil dali kegiatan
filsfafat terlihat dari keluasan dampak yang ditimbulkan oleh hasil pemikiran
para filsuf terdahulu seperti filsafat
sudharta maupun aristoteles.
Filsafat
adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep
dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga
diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan
segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan
menyeluruh dengan segala hubungan.
Plato
Filsafat adalah pengetahuan yang
berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.
Aristoteles
Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan )
yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika,
logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
Al Farabi
Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan )
tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya.
Plato ( 428 -348 SM )
Filsafat tidak lain dari pengetahuan
tentang segala yang ada.
BAB III
ILMU DAN FILSAFAT
Persamaan
Persamaan:
· Keduanya
mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki obyek selengkap-lengkapnya
sampai ke-akar-akarnya
· Keduanya
memberikan pengertian mengenai hubungan yang ada antara kejadian-kejadian
yang kita alami dan mencoba menunjukkan sebab-akibatnya.
· Keduanya
mempunyai metode dan sistem
· Keduanya
hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat
manusia [obyektivitas], akan pengetahuan yang lebih mendasar.
· hasil
pemikiran yang mendalam tentang suatu hal agar dapat di pahami
· keduanya
memiliki bukti yang nyata
·
Dilihat dari
obyek material [lapangan]
Filsafat itu bersifat universal
[umum], yaitu segala sesuatu yang ada [realita] sedangkan obyek material ilmu
[pengetahuan ilmiah] itu bersifat khusus dan empiris. Artinya, ilmu hanya
terfokus pada disiplin bidang masing-masing secra kaku dan terkotak-kotak,
sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam disiplin tertentu
·
Obyek formal
[sudut pandangan]
Filsafat itu bersifat non
fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara
luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik,
dan intensif. Di samping itu, obyek formal itu bersifatv teknik, yang berarti
bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita.
·
Filsafat
dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi, kritis,
dan pengawasan, sedangkan ilmu haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial
and error. Oleh karena itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis,
sedangkan kegunaan filsafat timbul dari nilainnya.
·
Filsafat
memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan pada pengalaman
realitas sehari-hari, sedangkan ilmu bersifat diskursif, yaitu menguraikan
secara logis, yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu.
·
Filsafat
memberikan penjelasan yang terakhri, yang mutlak, dan mendalam sampai mendasar
[primary cause] sedangkan ilmu menunjukkan sebab-sebab yang tidak begitu
mendalam, yang lebih dekat, yang sekunder [secondary cause]
·
Filsafat
= berpikir kritis atau selalu mempertanyakan segala hal tanpa ada eksperimen.
Sedangkan ilmu pengetahuan = selalu dengan eksperiman untuk menemukan jawaban
dari pertanyaannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar