MAKALAH FILSAFAT ILMU
KELOMPOK 8
PELUANG
Dosen Pengampu: Dr. Endang K. Trijanto, M.Pd
Dr. Hanif Pujiati
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Asep
Jaenudin 7316130247
Franscy 7316130261
PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
TAHUN
AJARAN 2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar
belakang
Dalam
kehidupannya, manusia yang diberkahi oleh Tuhan system dan fungsi otak yang
sempurna dibandingkan mahluk hidup lainnya, mereka dapat menggunakan pikirannya
didalam kehidupannya. Manusia pada dasarnya didalam kehidupannya dihadapkan
pada dua pilihan yaitu pilihan suatu kejadian itu benar terjadi atau pilihan suatu
kejadian itu tidak benar terjadi. Untuk
bisa meramalkan ataupun menafsirkan pilihan itu benar atau tidaknya, manusia
membutuhkan suatu dasar ilmu. Suatu ilmu menawarkan kepada kita suatu jawaban
yang berupa peluang, yang didalamnya selain terdapat kemungkinan bernilai benar
juga mengandung kemungkinan yang bernilai salah. Nilai kebenaranya pun
tergantung dari prosentase kebenaran yang terkandung ilmu tersebut. Sehingga
ini akan menuntun kita kepada seberapa besar kepercayaan kita akan kita
tumpukan pada jawaban yang diberikan oleh ilmu tersebut. Statistika merupakan
metode yang menyatakan hubungan probabilistik antara gejala-gejala dalam
penelaahan keilmuan. Sesuai dengan peranannya dalam kegiatan ilmu, maka dasar
statistika adalah teori peluang.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
hakikat peluang?
2. Apa
pengertian dari peluang?
1.3 Tujuan penulisan
makalah
1. Mengetahui
hakikat peluang
2. Mengetahui
dan memahami pengertian
dari peluang
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Peluang
Pada hakikatnya
manusia dalam menetukan pilihan bisa menggunakan ilmu sebagai dasar pilihan
karena ilmu didasarkan pada metode ilmiah, namun terkadang kepercayaan manusia
akan sesuatu itu terlalu tinggi sehingga seolah-olah apa yang telah dinyatakan
oleh ilmu akan bersih dari kekeliruan atau kesalahan. Satu hal yang perlu
didasari bahwa “…ilmu tidak pernah ingin dan tidak pernah berpretensi untuk
mendapatkan pengetahuan yang bersifat mutlak”.1 Oleh karena itu
manusia yang mempercayai ilmu tidak akan sepenuhnya menumpukan kepercayaannya
terhadap apa yang diyatakan oleh ilmu tersebut. Seseorang yang mengenal baik
hakikat ilmu akan lebih mempercayai pernyataan “80% anda akan sembuh jika minum
obat ini” daripada pernyataan “yakinlah bahwa anda pasti sembuh setelah minum
obat ini”.
Hal
ini menyadarkan kita bahwa suatu ilmu menawarkan kepada kita suatu jawaban yang
berupa peluang. Yang didalamnya selain terdapat kemungkinan bernilai benar juga
mengandung kemungkinan bernilai salah. Nilai kebenarannya pun tergantung dari
prosentase kebenaran yang terkandung oleh ilmu tersebut, sehingga ini akan
menuntun kita kepada seberapa besar kepercayaan kita akan kita tumpukan pada
jawaban yang diberikan oleh ilmu tersebut.
______________________
1 S. Suriasumantri, J. ( 2003 ). Filsafat
ilmu sebuah pengantar popular. Cet. 17.
Jakarta. Pustaka sinar harapan
Statistika merupakan
metode yang menyatakan hubungan probabilistik antara gejala-gejala dalam
penelaahan keilmuan. Sesuai dengan peranannya dalam kegiatan ilmu, maka dasar
statistika adalah teori peluang. Statistika mempunyai peranan yang menentukan
dalam persyaratan keilmuan sesuai dengan asumsi ilmu tentang alam. Tanpa
satistika hakikat ilmu akan sangat berlainan.
2.2
Pengertian
Peluang
Berdasarkan
teori-teori keilmuan, manusia tidak akan pernah mendapatkan hal yang pasti
mengenai suatu kejadian. Dari sinilah timbul apa yang disebut sebagai “peluang”
atau disebut juga dengan probabilitas.2 Peluang atau probabilitas pada umumnya
dinyatakan dengan menggunakan angka. Pengertian
dari “peluang” dapat dijelaskan dengan memakai contoh kejadian berikut ini :
“Peluang besok akan turun hujan adalah 0,8” atau dengan kata lain “Besok akan
turun hujan peluangnya 0,8” . Peluang 0,8, ini artinya bahwa kemungkinan atau
probabilitas besok akan turun hujan adalah 8 dari 10 (dimana 10 merupakan
kepastian akan terjadinya hujan).3 Atau dengan penjelasan lain bahwa
jika ada ramalan akan terjadinya hujan sebanyak 10 kali ramalan, maka 8 kali dari
dari 10 kali ramalan itu memang terjadi hujan.
Dengan adanya “peluang” ini bukan berarti
bahwa setiap keputusan yang diambil untuk menentukan apakah sesuatu pekerjaan
dilaksanakan atau tidak dilaksanakan, akan didasarkan akan besarnya peluang
yang ada. Besarnya peluang bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk
menentukan keputusan itu dilaksanakan atau tidak, selain itu juga dengan adanya
peluang tersebut bisa dijadikan dasar untuk mengambil tindakan antisipatif
terhadap kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi apabila tujuan yang kita
harapkan tidak tercapai sesuai peluang yang ada.
Contoh penerapan peluang dalam kehidupan
sehari-hari sebagai berikut: Seorang pedagang garam yang akan mengangkut
garamnya ke pelabuhan. Dalam pengangkutan itu tentunya harapan pedagang dalam
keadaan cuaca yang cerah, tidak hujan, karena hujan akan membuat garam akan
rusak dan dia akan rugi. Jika
disebutkan peluang tidak hujan adalah 0,8, ini berarti masih ada peluang untuk
hujan sebesar 0,2. Tentunya pedagang tersebut akan mengambil keputusan tetap
akan mengirim garam tersebut meski masih ada peluang hujan sebesar 0,2 tetapi
dia akan mengantisipasi dengan menyediakan terpal untuk menutupi garam tersebut
jika memang terjadi hujan meskipun peluangnya hanya kecil.
________________________
2 http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2172170-filsafat/#ixzz2f9TyuraF,
diakses pada tanggal 18
september, 2013
3 S.
Suriasumantri, J. ( 2003 ). Filsafat imu sebuah pengantar popular. Cet. 17.
Jakarta. Pustaka sinar harapan
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan kami tentang topik bahasan
peluang, dapat kami simpulkan bahawa :
v Dasar teori keilmuan di dunia ini tidak akan pernah
terdapat hal yang pasti mengenai satu kejadian, hanya kesimpulan Peluang adalah
hal yang terkandung didalam ilmu selain terdapat kemungkinan yang probabilistik.
Ilmu memberikan pengetahuan sebagai dasar pengambilan keputusan dimana
didasarkan pada penafsiran kesimpulan ilmiah yang bersifat relatif.
DAFTAR
PUSTAKA
Suriasumantri, Jujun S. Filsafat Ilmu: sebuah pengantar populer. Jakarta: Pustaka Sinar harapan, 2009.
http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2172170-filsafat/#ixzz2f9TyuraF, diakses
pada tanggal 18 september, 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar