Kamis, 20 November 2014

peluang



MAKALAH FILSAFAT ILMU KELOMPOK 8
PELUANG
                             Dosen Pengampu:     Dr. Endang K. Trijanto, M.Pd
                                         Dr. Hanif Pujiati
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Asep Jaenudin                 7316130247 
  Franscy                           7316130261







PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
TAHUN AJARAN 2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar belakang
Dalam kehidupannya, manusia yang diberkahi oleh Tuhan system dan fungsi otak yang sempurna dibandingkan mahluk hidup lainnya, mereka dapat menggunakan pikirannya didalam kehidupannya. Manusia pada dasarnya didalam kehidupannya dihadapkan pada dua pilihan yaitu pilihan suatu kejadian itu benar terjadi atau pilihan suatu kejadian itu tidak benar terjadi. Untuk bisa meramalkan ataupun menafsirkan pilihan itu benar atau tidaknya, manusia membutuhkan suatu dasar ilmu. Suatu ilmu menawarkan kepada kita suatu jawaban yang berupa peluang, yang didalamnya selain terdapat kemungkinan bernilai benar juga mengandung kemungkinan yang bernilai salah. Nilai kebenaranya pun tergantung dari prosentase kebenaran yang terkandung ilmu tersebut. Sehingga ini akan menuntun kita kepada seberapa besar kepercayaan kita akan kita tumpukan pada jawaban yang diberikan oleh ilmu tersebut. Statistika merupakan metode yang menyatakan hubungan probabilistik antara gejala-gejala dalam penelaahan keilmuan. Sesuai dengan peranannya dalam kegiatan ilmu, maka dasar statistika adalah teori peluang.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa hakikat peluang?
2.      Apa pengertian dari peluang?
1.3 Tujuan penulisan makalah
1.      Mengetahui hakikat peluang
2.      Mengetahui dan memahami pengertian dari peluang
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Peluang
Pada hakikatnya manusia dalam menetukan pilihan bisa menggunakan ilmu sebagai dasar pilihan karena ilmu didasarkan pada metode ilmiah, namun terkadang kepercayaan manusia akan sesuatu itu terlalu tinggi sehingga seolah-olah apa yang telah dinyatakan oleh ilmu akan bersih dari kekeliruan atau kesalahan. Satu hal yang perlu didasari bahwa “…ilmu tidak pernah ingin dan tidak pernah berpretensi untuk mendapatkan pengetahuan yang bersifat mutlak”.1 Oleh karena itu manusia yang mempercayai ilmu tidak akan sepenuhnya menumpukan kepercayaannya terhadap apa yang diyatakan oleh ilmu tersebut. Seseorang yang mengenal baik hakikat ilmu akan lebih mempercayai pernyataan “80% anda akan sembuh jika minum obat ini” daripada pernyataan “yakinlah bahwa anda pasti sembuh setelah minum obat ini”.
Hal ini menyadarkan kita bahwa suatu ilmu menawarkan kepada kita suatu jawaban yang berupa peluang. Yang didalamnya selain terdapat kemungkinan bernilai benar juga mengandung kemungkinan bernilai salah. Nilai kebenarannya pun tergantung dari prosentase kebenaran yang terkandung oleh ilmu tersebut, sehingga ini akan menuntun kita kepada seberapa besar kepercayaan kita akan kita tumpukan pada jawaban yang diberikan oleh ilmu tersebut.
______________________
1 S. Suriasumantri, J. ( 2003 ). Filsafat ilmu sebuah pengantar popular. Cet. 17. Jakarta.    Pustaka sinar harapan
Statistika merupakan metode yang menyatakan hubungan probabilistik antara gejala-gejala dalam penelaahan keilmuan. Sesuai dengan peranannya dalam kegiatan ilmu, maka dasar statistika adalah teori peluang. Statistika mempunyai peranan yang menentukan dalam persyaratan keilmuan sesuai dengan asumsi ilmu tentang alam. Tanpa satistika hakikat ilmu akan sangat berlainan. 
                                                                                                              
2.2 Pengertian Peluang
Berdasarkan teori-teori keilmuan, manusia tidak akan pernah mendapatkan hal yang pasti mengenai suatu kejadian. Dari sinilah timbul apa yang disebut sebagai “peluang” atau disebut juga dengan probabilitas.2 Peluang atau probabilitas pada umumnya dinyatakan dengan menggunakan angka. Pengertian dari “peluang” dapat dijelaskan dengan memakai contoh kejadian berikut ini : “Peluang besok akan turun hujan adalah 0,8” atau dengan kata lain “Besok akan turun hujan peluangnya 0,8” . Peluang 0,8, ini artinya bahwa kemungkinan atau probabilitas besok akan turun hujan adalah 8 dari 10 (dimana 10 merupakan kepastian akan terjadinya hujan).3 Atau dengan penjelasan lain bahwa jika ada ramalan akan terjadinya hujan sebanyak 10 kali ramalan, maka 8 kali dari dari 10 kali ramalan itu memang terjadi hujan.
 Dengan adanya “peluang” ini bukan berarti bahwa setiap keputusan yang diambil untuk menentukan apakah sesuatu pekerjaan dilaksanakan atau tidak dilaksanakan, akan didasarkan akan besarnya peluang yang ada. Besarnya peluang bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan keputusan itu dilaksanakan atau tidak, selain itu juga dengan adanya peluang tersebut bisa dijadikan dasar untuk mengambil tindakan antisipatif terhadap kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi apabila tujuan yang kita harapkan tidak tercapai sesuai peluang yang ada. Contoh penerapan peluang dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut: Seorang pedagang garam yang akan mengangkut garamnya ke pelabuhan. Dalam pengangkutan itu tentunya harapan pedagang dalam keadaan cuaca yang cerah, tidak hujan, karena hujan akan membuat garam akan rusak dan dia akan rugi. Jika disebutkan peluang tidak hujan adalah 0,8, ini berarti masih ada peluang untuk hujan sebesar 0,2. Tentunya pedagang tersebut akan mengambil keputusan tetap akan mengirim garam tersebut meski masih ada peluang hujan sebesar 0,2 tetapi dia akan mengantisipasi dengan menyediakan terpal untuk menutupi garam tersebut jika memang terjadi hujan meskipun peluangnya hanya kecil.










________________________
2 http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2172170-filsafat/#ixzz2f9TyuraF, diakses pada tanggal                           18 september, 2013
3 S. Suriasumantri, J. ( 2003 ). Filsafat imu sebuah pengantar popular. Cet. 17. Jakarta.    Pustaka sinar harapan

BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan kami tentang topik bahasan peluang, dapat kami simpulkan bahawa :
v  Dasar teori keilmuan di dunia ini tidak akan pernah terdapat hal yang pasti mengenai satu kejadian, hanya kesimpulan Peluang adalah hal yang terkandung didalam ilmu selain terdapat kemungkinan yang probabilistik. Ilmu memberikan pengetahuan sebagai dasar pengambilan keputusan dimana didasarkan pada penafsiran kesimpulan ilmiah yang bersifat relatif.









DAFTAR PUSTAKA
Suriasumantri, Jujun S. Filsafat Ilmu: sebuah pengantar populer. Jakarta: Pustaka Sinar harapan, 2009.


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar