Kamis, 20 November 2014

penelitian kuantitatif



MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN KELOMPOK 5
PENELITIAN KUANTITATIF
Dosen Pengampu:  Prof. Dr.ZainalRafli, M.Pd
                       Dr. AcengRahmat,M.Pd
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Fidiatun Adiyan             7316130259
Franscy                           7316130261







PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
TAHUN AJARAN 2013/2014


BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar belakang
Secara umum, jenis penelitian berdasarkan pendekatan analisisnya dibedakan menjadi dua, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan ini lazim juga disebut sebagai pendekatan, ancangan, rencana atau desain. Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam rancangan dimulai dengan mengadakan observasi dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui, sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih lanjut.
Dalam makalah ini kami hanya akan membahas tentang penelitian secara kuantitatif, dimana penelitian kuantitatif memiliki ciri utama informasi dan analisis datanya menggunakan angka-angka dalam bentuk distribusi, serta pengambilan kesimpulan yang berlaku dipopulasi dan diuji dengan data sampel. Dalam penelitian kuantitatif, hipotesis dan pengumpulan data ditetapkan sebelum penelitian dimulai, hipotesis yang diturunkan dari teori kemudian diuji oleh data yang empiries. Penelitian kuantitaif memusatkan perhatiannya pada gejala yang mempunyai karateristik tertentu yang bervariasi dalam kehidupan manusia, yang dinamakan variable. Hakekat hubungan antarvariable dianalisis dengan menggunakan teori tentang objektif. Penelitian kuantitatif berfokus pada variable, bahkan sebelum penelitian dilakukan telah ditentukan terlebih dahulu variable yang akan diteliti, sehingga penelitian ini memiliki tujuan mendeskripsikan dan menjelaskan hubungan antar variable yang diukur. Didalam melakukan penelitian kuantitatif kita bisa menggunakan beberapa metode penelitian yang memiliki hubungan dengan penelitian kuantitatif diantaranya adalah metode penelitian survei, penelitian korelasional dan analisis jalur.

1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami akan membahas:
1.      Apa pengertian dan tujuan penelitian survei, korelasional dan analisis jalur?
2.      Apa jenis-jenis dan prosedur penelitian survei?
3.      Bagaimana prosedur penelitian korelasional?
4.      Bagaimana prosedur dalam melakukan analisis jalur?

1.3 Tujuan penulisan makalah
1.      Untuk memahami pengertian dan tujuan penelitian survei, korelasional dan analisis jalur
2.      Untuk memahami disain dan pelaksanaan penelitian survei
3.      Untuk memahami prosedur penelitian korelasional
4.      Untuk memahami prosedur melakukan analisis jalur







BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penelitian Survei
2.1.1 Pengertian dan Tujuan Penelitian Survei
Sebelum kita membahas tentang prosedur penelitian survei, kita perlu tahu tentang pengertian dan tujuannya sehingga kita akan lebih mudah memahami dan menerapkan prosedur ataupun cara untuk melakukan penelitian survei. Penelitian survei dapat diartikan sebagai suatu penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi atau data dari sample dalam satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Menurut Gay, berpendapat bahwaa survey is an instrument to collect data that describes one or more characteristics of a spesific population1. Dan pendapat lain tentang pengertian survei datang dari Creswell yang berpendapat survey research are procedures in quantitative  research in which investigators administer a survey to a sample or to the entire population of people to describe the attitudes, opinions, behaviors, or characteristics of the population2.
Penelitian survei memiliki beberapa tujuan dalam melakukan sebuah penelitian, yang pertama penelitian survei bertujuan untuk mendeskripsikan suatu keadaan dalam kondisi tertentu. Misalnya, survei untuk mendeskripsikan seberapa jauh kurikulum baru telah terimplementasi di lapangan, termasuk di dalamnya deskripsi tentang usaha-usaha
_____________________________
1 R, Gay L. 2009. Educational Research. Columbus: Pearson.
2 Creswell, Jhon W. 2008. Educational Research. America: Pearson.
yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengawal kurikulum baru tersebut. Kedua, penelitian survei untuk mencari penjelasan atau eksplanasi atas suatu keadaan. Seperti penelitian untuk mencari faktor-faktor yang menjadi peneyebab terjadinya anak putus sekolah, atau penyebab terjadinya kegagalan dalam mencapai prestasi dalam ujian nasonal. Dalam hal ini, peneliti akan menghimpun bukti empiris tentang variable-variabel yang diduga menjadi penyebab tersebut. Ketiga penelitian survei bertujuan mengevaluasi keberhasilan program (efektifitas dan efisiensinya). Dalam hal ini dapat pula untuk mencari umpan balik sebagai dasar perbaikan terhadap program yang sedang berjalan (formatif) atau mencari umpan balik untuk mengambil keputusan apakah program perlu dievisi/diganti jika akan dilaksanakan kembali (sumatif). Seberapa jauh program Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai suatu bentu desentralisasi dan otonomi pendidikan sudah dapat berjalan akan data dijawab melalui penelitian survei evaluatif. Dan terakhir, penelitian survei bertujuan untuk mengembangkan indikator sosial secara berkala. Seperti survei untuk menentukan indikator pemerataan pendidikan, indikator tingkat pencapaian prestasi siswa secara nasional3.

2.1.2 Jenis dan Prosedur Penelitian Survei
Dalam konteks pendidikan dan tingkah laku, Jenis-jenis penelitian survey dapat dikelompokkan menjadi lima macam yaitu:
a.       Survey Catatan

_____________________________
3Subali, Bambang. 2010. Metodologi Penelitian Biologi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Jenis survey ini sering disebut survey of records, karena dalam kegiatan penelitian ini banyak menggunakan sumber-sumber yang berupa catatan atau informasi nonreaksi. Dalam penelitian nonreaksi ini, penelitian ini biasanya tidak banyak melibatkan jawaban langsung dari subjek orang atau subjek yang diteliti. Survei model catatan ini mempunyai keuntungan dibanding model lainnya, yaitu bahwa objektivitas informasi yang diperolah lebih objektif dan bisa dipertanggungjawabkan.
b.      Survei Menggunakan Angket
Jenis kedua adalah metode survei dengan menggunakan angket atau kuisioner. Survei dengan angket biasanya didistribusikan ke responden melalui jasa pos. Dinegara-negara dimana masyarakatnya lebih maju tingkat pendidikannya, penelitian ini temasuk aman, tetapi untuk negara kita masih memerlukan pencermatan secara insentif.
c.       Penelitian Survei Melalui Telepon
 Penelitian survei jenis lainnya adalah penelitian dengan menggunakan jasa telepon. Pada penelitian ini, peneliti dengan menggunakan buku petunjuk telepon (buku kuning) menghubungi responden, kemudian mengatakan kepada mereka maksud dan tujuannya memperoleh informasi yang diinginkan adalah jawaban dari mereka. Seiring dengan kemajuan teknologi, penelitian survey melalui telepon juga maju dan banyak digunakan baikd alam bidang pendidikan maupun pada penelitian sosial.
d.      Survei Menggunakan Wawancara Kelompok
Penelitian survei lain yang juga banyak digunakan oleh para peneliti adalah survey dengan menggunakan wawancara kelompok. Teknik ini mirip dengan wawancara perorangan. Peneliti dalam menggali informasid dalam group, memungkinkan terjadinya interaksi di antara anggota kelompok dan dengan peneliti, sehingga menghasilkan suatu gambaran yang lebih baik tentang keadaan subjek atau objek yang diteliti.
e.       Survei dengan Melakukan Wawancara Individual
Penelitian survey jenis yang kelima ini merupakan survey dengan menggunakan pendekatan konvesional, yaitu wawancara perorangan. Pada penelitian dengan wawancara individual ini lebih berhasil apabila peneliti merasa tertantang atau challenging untuk melakukan eksplorasi permasalahan dengan informasi terbatas4.
Secara umum prosedur penelitian survei dilakukan dalam beberapa tahapan, yakni5:
1) Menentukan masalah penelitian ;
2) Membuat desain survei ;
3) Mengembangkan instrumen survei;
4) Menentukan sampel;
5) Melakukan pre-test;
6) Mengumpulkan data;
7) Memeriksa data (editing);
8) Mengkode data;
9) Data entry;
10) Pengolahan dan analisis data;
11) Interpretasi data; dan
12) Membuat kesimpulan serta rekomendasi5.
_________________________________     
5 Yusuf, Iwan A. 2011.Bahas Tuntas Langkah-Langkah Penelitian Survey.
4Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Media Grafika.

2.2 PenelitianKorelasional
2.2.1 PengertiandanTujuanPenelitianKorelasional
Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini dilakukan, ketika kita ingin mengetahui tentang ada tidaknya dan kuat lemahnya hubungan variabel yang terkait dalam suatu objek atau subjek yang diteliti. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Menurut Gay, Correlational research is sometimes terated as a type of descriptive research, primarily, because it does describe an existing condition6. Dan menurut Creswell correlation research is investigation use the correlation statistical test to describe and measure the degree of association (or relationship) between two or more variable or sets of score7. Penelitian korelasional bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan, kearah mana hubungan tersebut (positif/negatif), dan seberapa jauh hubungan ada antara dua variabel atau lebih (yang dapat diukur). Misalnya hubungan antara kecerdasan dengan kreativitas, semangat dengan pencapaian, tinggi badan dengan umur, nilai bahasa Inggris dengan nilai statistika, dan sebagainya. Tujuan dari suatu penyelidikan korelasi adalah untuk menetapkan atau mengungkapkan suatu hubungan atau menggunakan hubungan-hubungan dalam membuat prediksi (prakiraan).
           

_____________________________

6R, Gay L. 2009. Educational Research. Columbus: Pearson.
7 Creswell, Jhon W. 2008. Educational Research. America: Pearson.
2.2.2 Prosedur Penelitian Korelasional

Menurut Gay, ia menjelaskan prosedur dasar penelitian korelasional sebagai berikut:
1.Pemilihan Masalah
Studi korelasional dapat dirancang untuk menentukan variabel mana dari suatu daftar yang mungkin berhubungan maupun untuk menguji hipotesis mengenai hubungan yang diharapkan. Variabel yang dilibatkan harus diseleksi berdasarkan penalaran deduktif dan penalaran induktif. Dengan kata lain, hubungan yang akan diselidiki harus didukung oleh teori atau diturunkan dari pengalaman.

2.Sampel dan Pemilihan Instrumen
Sampel untuk studi korelasional dipilih dengan menggunakan metode sampling yang dapat diterima, dan 30 subjek dipandang sebagai ukuran sampel minimal yang dapat diterima. Sebagaimana suatu studi, adalah penting untuk memilih dan mengembangkan pengukuran yang valid dan reliabel terhadap variabel yang akan diteliti. Jika variabel tidak memadai dikumpulkan, koefisien korelasi yang dihasilkan akan mewakili estimasi tingkat korelasi yang tidak akurat. Selanjutnya, jika pengukuran yang digunakan tidak secara nyata mengukur variabel yang diinginkan, koefisien yang dihasilkan tidak akan mengindikasikan hubungan yang diinginkan. Sebagai contoh,anda ingin menentukan hubungan antara hasil belajar matematika dengan hasil belajar
fisika. Jika anda memilih dan menggunakan tes keterampilan berhitung yang valid dan reliabel, koefisien korelasi yang dihasilkan tidak akan menjadi estimasi akurat dari hubungan yang diinginkan. Keterampilan berhitung hanya merupakan satu jenis hasil belajar matematika; koefisien korelasi yang dihasilkan akan mengindikasikan hubungan antara hasil belajar fisika dan satu jenis dari hasil belajar matematika yaitu keterampilan berhitung. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam memilih dan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel untuk tujuan penelitian kita.

3.Desain dan Prosedur
Desain korelasional dasar tidaklah rumit; dua atau lebih skor yang diperoleh dari setiap jumlah sampel yang dipilih,satu skor untuk setiap variabel yang diteliti, dan skor berpasangan kemudian dikorelasikan. Koefisien korelasi yang dihasilkan mengindikasikan tingkatan/derajat hubungan antara kedua variabel tersebut. Studi yang berbeda menyelidiki sejumlah variabel,dan beberapa penggunaan prosedur statistik yang kompleks, namun desin dasar tetap sama dalam semua studi korelasional

4.Analisis Data dan Interpretasi
Bila dua variabel dikorelasikan hasilnya adalah koefisien korelasi. Suatu koefisien korelasi angka desimal, antara 0,00 dan + 1,00, atau 0,00 dan – 1,00, yang mengindikasikan derajat hubungan dua variabel. Jika koefisien mendekati + 1,00; kedua variabel tersebut mempunyai hubungan positif. Hal ini berarti bahwa seseorang dengan skor yang tinggi pada suatu variabel akan memiliki skor yang tinggi pula pada variabel yang lain, suatu peningkatan pada suatu variabel berhubungan/diasosiasikan dengan peningkatan pada variabel lain. Jika koefisien korelasi tersebut mendekati 0,00 kedua variabel tidak berhubungan. Hal ini berarti bahwa skor seseorang pada suatu variabel tidak mengindikasikan skor orang tersebut pada variabel lain. Jika koefisien tersebut mendekati -1,00, kedua variabel memiliki hubungan yang sebaliknya (negatif). Hal ini berarti bahwa seseorang dengan skor tinggi pada suatu variabel akan memiliki skor yang rendah pada variabel lain; peningkatan pada suatu akan diasosiasikan dengan penurunan pada variabel lain, dan sebaliknya8.

2.3   Analisis Jalur
2.3.1  Pengertian dan Tujuan Analisis Jalur
Analisi jalur merupakan suatu metode penelitian yang utamannya diguanakan untuk menguji kekuatan dari hubungan langsung dan tidak langsung diantara variable. Menurut Fraenkel dan Wallen analisis jalur digunakan untuk menguji kemungkinan dari satu hubungan sebab akibat diantara tiga variable atau lebih9. Analisis jalur bertujuan sebagai sarana yang dapat membantu peneliti, dengan mengunakan data kuantitatif yang bersifat korelasional untuk menjelaskan proses yang bersifat kausal. Analisis jalur juga memperkirakan besarnya pengaruh antara variable yang satu dengan variable yang lain dalam suatu hipotesa kausal.

2.3.2 Prosedur Analisis Jalur
Dalam penerapan analisis jalur ada beberapa prosedur yang perlu diperhatikan sebagai pedoman, sebagai berikut:
1.      Instrumen penelitian yang digunakan harus valid dan reliable. Kualitas instrumen yang digunakan dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting karena kesimpulan yang akan diambil berdasarkan data yang diperoleh dengan mengguanakan instrument tersebut. Oleh karna itu, validitas dan reliabilitas instrumen harus dipenuhi.
2.      Uji Normalitas Galat, Uji Homogenitas dan Uji Signifikansi dan Linieritas. Ketiga uji tersebut dilakukan sebagai prasyarat uji statistik sebelum analisis jalur diimplementasikan.
3.      Pengujian Model. Guna menguji model kausalitas dengan analisis jalur, diperlukan data yang telah memenuhi persyaratan. Ada beberapa jenis analisis jalur yang dapat digunakan, yaitu analsis jalur model trimming dan analisis jalur model dekomposisi.
4.      Pengujian Hipotesis. Setelah dilakukan penggujian model, kemudian dilakukan pengujian hipotesis, yang merupakan pengujian terakhir dengan maksud untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung antar variable yang diteliti10.

  ______________________________
8R, Gay L. 2009. Educational Research. Columbus: Pearson.
9 Fraenkel, Jack R, and Norman E. Wallen. 2006. How to Design and Evaluate Research in Education , Sixth Edition. Boston: McGraw Hill.
10 Sandjojo, Nidjo. 2011. Analisis Jalur (Path Analysis) dan Aplikasinya. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

















BAB III
KESIMPULAN

1.             Penelitian kuantitatif adalah salah satu bentuk penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dan analisis datanya menggunakan angka-angka dalam bentuk distribusi, serta pengambilan kesimpulan yang berlaku dipopulasi dan diuji dengan data sempel.
2.             Dalam Penelitian kuantitatif dapat menggunakan beberapa metode diantaranya: penelitian survey, penelitian korelasional dan anlisis jalur. Dimana penelitian survey dilakukan untuk mengumpulkan informasi atau data dari sample dalam satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. Penelitian korelasional dilakukan untuk menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih dan dapat mengetahui tentang ada tidaknya dan kuat lemahnya hubungan variabel yang terkait dalam suatu objek atau subjek yang diteliti. Dan terakhir analisis jalur dilakukan untuk menguji kekuatan dari hubungan langsung dan tidak langsung diantara variable.   






DAFTAR PUSTAKA

Creswell, Jhon W. 2008. Educational Research. America: Pearson.
Fraenkel, Jack R, and Norman E. Wallen. 2006. How to Design and Evaluate Research in
Education , Sixth Edition. Boston: McGraw Hill.
R, Gay L. 2009. Educational Research. Columbus: Pearson.
Sandjojo, Nidjo. 2011. Analisis Jalur (Path Analysis) dan Aplikasinya. Jakarta: Pustaka Sinar
          Harapan
Subali, Bambang. 2010. Metodologi Penelitian Biologi.Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Media Grafika.
Yusuf, Iwan A. 2011.Bahas Tuntas Langkah-Langkah Penelitian Survey.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar