MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN KELOMPOK 5
PENELITIAN
KUANTITATIF
Dosen Pengampu: Prof. Dr.ZainalRafli,
M.Pd
Dr. AcengRahmat,M.Pd
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Fidiatun
Adiyan 7316130259
Franscy 7316130261
PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
TAHUN
AJARAN 2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar
belakang
Secara umum, jenis penelitian
berdasarkan pendekatan analisisnya dibedakan menjadi dua, yaitu kuantitatif dan
kualitatif. Pendekatan ini lazim juga disebut sebagai pendekatan, ancangan,
rencana atau desain. Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai
sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis penelitian. Dalam arti luas
rancangan penelitian meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam rancangan dimulai
dengan mengadakan
observasi dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui,
sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu
pembuktian lebih lanjut.
Dalam makalah
ini kami hanya akan membahas tentang penelitian secara kuantitatif, dimana penelitian
kuantitatif memiliki ciri utama informasi dan analisis datanya menggunakan angka-angka
dalam bentuk distribusi, serta pengambilan kesimpulan yang berlaku dipopulasi dan
diuji dengan data sampel. Dalam penelitian kuantitatif, hipotesis dan pengumpulan
data ditetapkan sebelum penelitian dimulai, hipotesis yang diturunkan dari teori
kemudian diuji oleh data yang empiries. Penelitian kuantitaif memusatkan perhatiannya
pada gejala yang mempunyai karateristik tertentu yang bervariasi dalam kehidupan
manusia, yang dinamakan variable. Hakekat hubungan antarvariable dianalisis dengan
menggunakan teori tentang objektif. Penelitian kuantitatif berfokus pada
variable, bahkan sebelum penelitian dilakukan telah ditentukan terlebih dahulu variable
yang akan diteliti, sehingga penelitian ini memiliki tujuan mendeskripsikan dan
menjelaskan hubungan antar variable yang diukur. Didalam melakukan penelitian kuantitatif
kita bisa menggunakan beberapa
metode penelitian yang memiliki hubungan dengan penelitian kuantitatif diantaranya
adalah metode penelitian survei, penelitian korelasional dan analisis jalur.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam
makalah ini kami
akan membahas:
1. Apa
pengertian dan tujuan penelitian survei, korelasional dan analisis jalur?
2. Apa
jenis-jenis dan prosedur penelitian survei?
3. Bagaimana
prosedur penelitian
korelasional?
4. Bagaimana prosedur dalam
melakukan analisis jalur?
1.3 Tujuan penulisan
makalah
1. Untuk
memahami pengertian dan tujuan penelitian survei, korelasional dan analisis
jalur
2. Untuk
memahami disain dan pelaksanaan penelitian survei
3. Untuk
memahami prosedur
penelitian korelasional
4. Untuk memahami prosedur
melakukan analisis jalur
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Penelitian Survei
2.1.1
Pengertian dan Tujuan Penelitian Survei
Sebelum
kita membahas tentang prosedur penelitian survei, kita perlu tahu tentang pengertian
dan tujuannya sehingga kita akan lebih mudah memahami dan menerapkan prosedur ataupun
cara untuk melakukan penelitian survei. Penelitian survei dapat diartikan sebagai
suatu
penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi atau data dari sample dalam satu populasi dan menggunakan
kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Menurut Gay, berpendapat bahwaa
survey is an instrument to collect data that describes one or more
characteristics of a spesific population1. Dan pendapat lain tentang pengertian survei datang dari
Creswell
yang berpendapat survey
research are procedures in quantitative
research in which investigators administer a survey to a sample or to
the entire population of people to describe the attitudes, opinions, behaviors,
or characteristics of the population2.
Penelitian
survei memiliki beberapa tujuan dalam melakukan sebuah penelitian, yang pertama penelitian survei bertujuan untuk mendeskripsikan suatu keadaan dalam kondisi
tertentu. Misalnya, survei untuk mendeskripsikan seberapa jauh kurikulum baru
telah terimplementasi di lapangan, termasuk di dalamnya deskripsi tentang
usaha-usaha
_____________________________
1 R, Gay L. 2009. Educational
Research. Columbus: Pearson.
2 Creswell, Jhon
W. 2008. Educational Research.
America: Pearson.
yang telah dilakukan oleh pemerintah
untuk mengawal kurikulum baru tersebut. Kedua, penelitian survei untuk mencari penjelasan atau
eksplanasi atas suatu keadaan. Seperti penelitian untuk mencari faktor-faktor
yang menjadi peneyebab terjadinya anak putus sekolah, atau penyebab terjadinya
kegagalan dalam mencapai prestasi dalam ujian nasonal. Dalam hal ini, peneliti akan
menghimpun bukti empiris tentang
variable-variabel yang diduga menjadi penyebab tersebut. Ketiga penelitian survei bertujuan
mengevaluasi keberhasilan program (efektifitas dan efisiensinya). Dalam hal ini
dapat pula untuk mencari umpan balik sebagai dasar perbaikan terhadap program
yang sedang berjalan (formatif) atau mencari umpan balik untuk mengambil
keputusan apakah program perlu dievisi/diganti jika akan dilaksanakan kembali
(sumatif). Seberapa jauh program Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai
suatu bentu desentralisasi dan otonomi pendidikan sudah dapat berjalan akan
data dijawab melalui penelitian survei evaluatif. Dan terakhir, penelitian survei bertujuan untuk
mengembangkan indikator sosial secara berkala. Seperti survei untuk menentukan
indikator pemerataan pendidikan, indikator tingkat pencapaian prestasi siswa
secara nasional3.
2.1.2 Jenis dan Prosedur Penelitian Survei
Dalam
konteks pendidikan dan tingkah laku, Jenis-jenis penelitian
survey dapat dikelompokkan menjadi lima macam yaitu:
a. Survey Catatan
_____________________________
3Subali, Bambang. 2010. Metodologi Penelitian Biologi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Jenis survey ini sering
disebut survey of records, karena dalam kegiatan penelitian
ini banyak menggunakan sumber-sumber yang berupa catatan atau informasi nonreaksi. Dalam penelitian nonreaksi ini, penelitian ini
biasanya tidak banyak melibatkan jawaban langsung dari subjek orang atau subjek
yang diteliti. Survei model
catatan ini mempunyai keuntungan dibanding model lainnya, yaitu bahwa
objektivitas informasi yang diperolah lebih objektif dan bisa
dipertanggungjawabkan.
b. Survei Menggunakan Angket
Jenis kedua adalah metode survei
dengan menggunakan angket atau kuisioner. Survei dengan angket biasanya
didistribusikan ke responden melalui jasa pos. Dinegara-negara dimana
masyarakatnya lebih maju tingkat pendidikannya, penelitian ini temasuk aman,
tetapi untuk negara kita masih memerlukan pencermatan secara insentif.
c. Penelitian Survei Melalui Telepon
Penelitian survei jenis lainnya adalah penelitian dengan menggunakan jasa telepon. Pada
penelitian ini, peneliti dengan menggunakan buku petunjuk telepon (buku kuning)
menghubungi responden, kemudian mengatakan kepada mereka maksud dan tujuannya
memperoleh informasi yang diinginkan adalah jawaban dari mereka. Seiring dengan kemajuan teknologi, penelitian survey melalui telepon juga
maju dan banyak digunakan baikd alam bidang pendidikan maupun pada penelitian
sosial.
d. Survei Menggunakan Wawancara Kelompok
Penelitian survei lain yang
juga banyak digunakan oleh para peneliti adalah survey dengan menggunakan
wawancara kelompok. Teknik ini mirip dengan wawancara perorangan. Peneliti
dalam menggali informasid dalam group, memungkinkan terjadinya interaksi di antara anggota kelompok dan dengan
peneliti, sehingga menghasilkan suatu gambaran yang lebih baik tentang keadaan
subjek atau objek yang diteliti.
e. Survei dengan Melakukan Wawancara Individual
Penelitian survey jenis yang kelima
ini merupakan survey dengan menggunakan pendekatan konvesional, yaitu wawancara
perorangan. Pada penelitian dengan wawancara individual ini lebih berhasil
apabila peneliti merasa tertantang atau challenging untuk
melakukan eksplorasi permasalahan dengan informasi terbatas4.
Secara umum prosedur penelitian survei dilakukan dalam beberapa
tahapan, yakni5:
1) Menentukan masalah penelitian ;
2) Membuat desain survei ;
3) Mengembangkan instrumen survei;
4) Menentukan sampel;
5) Melakukan pre-test;
6) Mengumpulkan data;
7) Memeriksa data (editing);
8) Mengkode data;
9) Data entry;
10) Pengolahan dan analisis data;
11) Interpretasi data; dan
12) Membuat kesimpulan serta
rekomendasi5.
_________________________________
5 Yusuf, Iwan A. 2011.Bahas Tuntas Langkah-Langkah Penelitian
Survey.
4Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Media Grafika.
2.2 PenelitianKorelasional
2.2.1
PengertiandanTujuanPenelitianKorelasional
Penelitian
korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna
menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau
lebih. Penelitian ini dilakukan, ketika kita ingin mengetahui tentang ada
tidaknya dan kuat lemahnya hubungan variabel yang terkait dalam suatu objek
atau subjek yang diteliti. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting,
karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat
mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Menurut Gay, Correlational research is sometimes
terated as a type of descriptive research, primarily, because it does describe
an existing condition6.
Dan menurut Creswell correlation research is investigation use the
correlation statistical test to describe and measure the degree of association
(or relationship) between two or more variable or sets of score7. Penelitian korelasional bertujuan
untuk menentukan ada tidaknya hubungan, kearah mana hubungan tersebut
(positif/negatif), dan seberapa jauh hubungan ada antara dua variabel atau
lebih (yang dapat diukur). Misalnya hubungan antara kecerdasan dengan
kreativitas, semangat dengan pencapaian, tinggi badan dengan umur, nilai bahasa
Inggris dengan nilai statistika, dan sebagainya. Tujuan dari suatu penyelidikan
korelasi adalah untuk menetapkan atau mengungkapkan suatu hubungan atau
menggunakan hubungan-hubungan dalam membuat prediksi (prakiraan).
_____________________________
6R, Gay L. 2009. Educational
Research. Columbus: Pearson.
7 Creswell, Jhon
W. 2008. Educational Research.
America: Pearson.
2.2.2 Prosedur Penelitian Korelasional
Menurut Gay, ia menjelaskan prosedur dasar penelitian korelasional sebagai berikut:
1.Pemilihan Masalah
Studi korelasional dapat dirancang
untuk menentukan variabel mana dari suatu daftar yang mungkin berhubungan
maupun untuk menguji hipotesis mengenai hubungan yang diharapkan. Variabel yang
dilibatkan harus diseleksi berdasarkan penalaran deduktif dan penalaran
induktif. Dengan kata lain, hubungan yang akan diselidiki
harus didukung oleh teori atau diturunkan dari pengalaman.
2.Sampel dan Pemilihan Instrumen
Sampel untuk studi korelasional
dipilih dengan menggunakan metode sampling yang dapat diterima, dan 30 subjek
dipandang sebagai ukuran sampel minimal yang dapat diterima. Sebagaimana suatu
studi, adalah penting untuk memilih dan mengembangkan pengukuran yang valid dan
reliabel terhadap variabel yang akan diteliti. Jika variabel tidak memadai
dikumpulkan, koefisien korelasi yang dihasilkan akan mewakili estimasi tingkat
korelasi yang tidak akurat. Selanjutnya, jika pengukuran yang digunakan tidak
secara nyata mengukur variabel yang diinginkan, koefisien yang dihasilkan tidak
akan mengindikasikan hubungan yang diinginkan. Sebagai contoh,anda ingin
menentukan hubungan antara hasil belajar matematika dengan hasil belajar
fisika. Jika anda memilih dan menggunakan tes
keterampilan berhitung yang valid dan reliabel,
koefisien korelasi yang dihasilkan tidak akan menjadi estimasi akurat dari
hubungan yang diinginkan. Keterampilan berhitung hanya merupakan satu jenis
hasil belajar matematika; koefisien korelasi yang dihasilkan akan
mengindikasikan hubungan antara hasil belajar fisika dan satu jenis dari hasil
belajar matematika yaitu keterampilan berhitung. Oleh karena itu, kita harus
berhati-hati dalam memilih dan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel
untuk tujuan penelitian kita.
3.Desain dan Prosedur
Desain korelasional dasar tidaklah
rumit; dua atau lebih skor yang diperoleh dari setiap jumlah sampel yang
dipilih,satu skor untuk setiap variabel yang diteliti, dan skor berpasangan
kemudian dikorelasikan. Koefisien korelasi yang dihasilkan mengindikasikan
tingkatan/derajat hubungan antara kedua variabel tersebut. Studi yang berbeda
menyelidiki sejumlah variabel,dan beberapa penggunaan prosedur statistik yang
kompleks, namun desin dasar tetap sama dalam semua studi korelasional
4.Analisis Data dan Interpretasi
Bila dua variabel dikorelasikan
hasilnya adalah koefisien korelasi. Suatu koefisien korelasi angka desimal,
antara 0,00 dan + 1,00, atau 0,00 dan – 1,00, yang mengindikasikan derajat
hubungan dua variabel. Jika koefisien mendekati + 1,00; kedua variabel tersebut
mempunyai hubungan positif. Hal ini berarti bahwa seseorang dengan skor yang
tinggi pada suatu variabel akan memiliki skor yang tinggi pula pada variabel
yang lain, suatu peningkatan pada suatu variabel berhubungan/diasosiasikan
dengan peningkatan pada variabel lain. Jika koefisien korelasi tersebut
mendekati 0,00 kedua variabel tidak berhubungan. Hal ini berarti bahwa skor
seseorang pada suatu variabel tidak mengindikasikan skor orang tersebut pada
variabel lain. Jika koefisien tersebut mendekati -1,00, kedua variabel memiliki
hubungan yang sebaliknya (negatif).
Hal ini berarti bahwa seseorang dengan skor tinggi pada suatu variabel akan
memiliki skor yang rendah pada variabel lain; peningkatan pada suatu akan
diasosiasikan dengan penurunan pada variabel lain, dan sebaliknya8.
2.3 Analisis Jalur
2.3.1 Pengertian dan Tujuan Analisis Jalur
Analisi jalur
merupakan suatu metode penelitian yang utamannya diguanakan untuk menguji
kekuatan dari hubungan langsung dan tidak langsung diantara variable. Menurut
Fraenkel dan Wallen analisis jalur digunakan untuk menguji kemungkinan dari
satu hubungan sebab akibat diantara tiga variable atau lebih9.
Analisis jalur bertujuan sebagai sarana yang dapat membantu peneliti, dengan
mengunakan data kuantitatif yang bersifat korelasional untuk menjelaskan proses
yang bersifat kausal. Analisis jalur juga memperkirakan besarnya pengaruh
antara variable yang satu dengan variable yang lain dalam suatu hipotesa
kausal.
2.3.2
Prosedur Analisis Jalur
Dalam penerapan
analisis jalur ada beberapa prosedur yang perlu diperhatikan sebagai pedoman,
sebagai berikut:
1. Instrumen
penelitian yang digunakan harus valid dan reliable. Kualitas instrumen yang
digunakan dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting karena kesimpulan
yang akan diambil berdasarkan data yang diperoleh dengan mengguanakan
instrument tersebut. Oleh karna itu, validitas dan reliabilitas instrumen harus
dipenuhi.
2. Uji
Normalitas Galat, Uji Homogenitas dan Uji Signifikansi dan Linieritas. Ketiga
uji tersebut dilakukan sebagai prasyarat uji statistik sebelum analisis jalur
diimplementasikan.
3. Pengujian
Model. Guna menguji model kausalitas dengan analisis jalur, diperlukan data
yang telah memenuhi persyaratan. Ada beberapa jenis analisis jalur yang dapat
digunakan, yaitu analsis jalur model trimming dan analisis jalur model
dekomposisi.
4. Pengujian
Hipotesis. Setelah dilakukan penggujian model, kemudian dilakukan pengujian
hipotesis, yang merupakan pengujian terakhir dengan maksud untuk mengetahui
pengaruh langsung dan tidak langsung antar variable yang diteliti10.
______________________________
8R, Gay L. 2009. Educational
Research. Columbus: Pearson.
9 Fraenkel,
Jack R, and Norman E. Wallen. 2006. How
to Design and Evaluate Research in Education , Sixth Edition. Boston:
McGraw Hill.
10
Sandjojo, Nidjo. 2011. Analisis Jalur
(Path Analysis) dan Aplikasinya. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
BAB III
KESIMPULAN
1.
Penelitian kuantitatif
adalah salah satu bentuk penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan informasi
dan analisis datanya menggunakan angka-angka dalam bentuk distribusi, serta pengambilan
kesimpulan yang berlaku dipopulasi dan diuji dengan data sempel.
2.
Dalam Penelitian
kuantitatif dapat menggunakan beberapa metode diantaranya: penelitian survey,
penelitian korelasional dan anlisis jalur.
Dimana penelitian survey dilakukan untuk
mengumpulkan informasi atau data dari sample dalam satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat
pengumpulan data. Penelitian korelasional dilakukan untuk menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan
antara dua variabel atau lebih dan dapat mengetahui
tentang ada tidaknya dan kuat lemahnya hubungan variabel yang terkait dalam
suatu objek atau subjek yang diteliti. Dan
terakhir analisis jalur dilakukan untuk menguji kekuatan
dari hubungan langsung dan tidak langsung diantara variable.
DAFTAR
PUSTAKA
Creswell, Jhon W. 2008. Educational
Research. America: Pearson.
Fraenkel,
Jack R, and Norman E. Wallen. 2006. How
to Design and Evaluate Research in
Education , Sixth
Edition. Boston: McGraw Hill.
R, Gay L. 2009. Educational
Research. Columbus: Pearson.
Sandjojo,
Nidjo. 2011. Analisis Jalur (Path
Analysis) dan Aplikasinya. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan
Subali,
Bambang. 2010. Metodologi Penelitian Biologi.Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian
Pendidikan. Jakarta: Media Grafika.
Yusuf, Iwan A. 2011.Bahas Tuntas Langkah-Langkah
Penelitian Survey.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar