PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
SERTA
PENELITIAN TINDAKAN
Disajikan Untuk Mata Kuliah
Metodologi Penelitian
Disusun
Oleh Kelompok 11:
Reni
Oktaviani No. Reg.: 7316130283
Tanti
Sri Kuswiyanti No.Reg.: 7316130289
PENDIDIKAN BAHASA
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Penelitian
dan pengembangan adalah proses meneliti apa yang konsumen butuhkan dan kemudian
mengembangkan produk-produk untuk memenuhi kebutuhan itu. Dalam bidang
pendidikan tujuan utama penelitian dan pengembangan bukan untuk merumuskan atau
menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produk-produk yang efektif untuk
digunakan di sekolah-sekolah. Produk-produk yang dihasilkan oleh penelitian dan
pengembangan mencakup: materi pelatihan guru, materi ajar, seperangkat tujuan
perilaku, materi media, dan sistem-sistem manajemen.[1]
Selain
itu, metode penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk
tersebut. Penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa
multi years).
Penelitian
tindakan adalah suatu proses yang dirancang untuk siswa, guru, dan peserta
lainnya untuk meningkatkan praktik yang diselenggarakan di dalam pengalaman
pendidikan. Penelitian tindakan dideskripsikan sebagai suatu penelitian
informal, kualitatif, formatif, subjektif, interpretatif, reflektif, dan suatu
model penelitian pengalaman, di mana semua individu dilibatkan dalam studi
sebagai peserta yang mengetahui dan menyokong.
Selain itu, penelitian tindakan merupakan “belajar dengan
melakukan” (learning by doing): suatu
kelompok orang mengidentifikasi suatu masalah, melakukan sesuatu untuk
memecahkannya, mengamati bagaimana keberhasilan usaha mereka, dan jika belum
memadai, mereka mencoba lagi.
Penelitian tindakan mempunyai tujuan utama menyediakan
suatu kerangka penyelidikan kualitatif oleh para guru dan penelitian di dalam
situasi pekerjaan kelas yang kompleks.[2]
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan,
maka rumusan masalah dalam makalah ini mengenai:
1.
Apa yang dimaksud dengan penelitian dan pengembangan?
2.
Bagaimana
dasar-dasar pengetahuan desain dan pengembangan?
3.
Bagaimana langkah-langkah penelitian dan pengembangan
4.
Bagaimana sistematika penelitian dan pengembangan?
5.
Apa yang dimaksud dengan penelitian tindakan?
6.
Apa tujuan penelitian tindakan?
7.
Bagaimana prosedur pelaksanaan penelitian tindakan?
8.
Apa
perbedaan penelitian tindakan
dengan penelitian lain?
9.
Bagaimana sistematika penelitian tindakan?
C.
Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan ini antara lain:
1.
Untuk
mengetahui pengertian penelitian dan pengembangan.
2.
Untuk
mengetahui dasar penelitian desain dan pengembangan.
3.
Untuk
mengetahui langkah-langkah penelitian dan pengembangan.
4.
Untuk
mengetahui sistematika penelitian dan pengembangan.
5.
Untuk
mengetahui pengertian penelitian tindakan.
6.
Untuk
mengetahui pengertian tujuan penelitian tindakan.
7.
Untuk
mengetahui prosedur pelaksanaan penelitian tindakan.
8.
Untuk
mengetahui pengertian perbedaan penelitian tindakan dengan penelitian lain.
9.
Untuk
mengetahui sistematika penelitian tindakan.
BAB
II
KAJIAN
TEORI
A.
Pengertian
Penelitian dan Pengembangan
Penelitian
dan Pengembangan adalah proses meneliti apa yang konsumen butuhkan dan kemudian
mengembangkan produk-produk untuk memenuhi kebutuhan itu. Dalam bidang
pendidikan tujuan utama penelitian dan pengembangan bukan untuk merumuskan atau
menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produk-produk yang efektif untuk
digunakan di sekolah-sekolah. Produk-produk yang dihasilkan oleh penelitian dan
pengembangan mencakup: materi pelatihan guru, materi ajar, seperangkat tujuan
perilaku, materi media, dan sistem-sistem manajemen.[3]
Selain
itu, metode penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk
tersebut. Penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa
multi years). Penelitian hibah bersaing (didanai oleh Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi) adalah penelitian yang menghasilkan produk, sehingga metode
yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan.[4]
Jadi,
penelitian dan pengembangan adalah metode yang digunakan untuk meneliti apa
yang dibutuhkan konsumen untuk menghasilkan produk tertentu dan mengembangkan
serta menguji keefektifan produk tersebut.
B.
Dasar-dasar
Pengetahuan Desain dan Pengembangan
Menurut
Richey dan Klein, dasar-dasar pengetahuan desain dan pengembangan memiliki enam
komponen utama:
a. Siswa
dan bagaimana mereka belajar
b. Konteks
tempat belajar dan performasi yang muncul
c. Hakikat
isi pembelajaran dan bagaimana ia diurutkan
d. Strategi
dan aktivitas pembelajaran yang dilaksanakan
e. Media
dan sistem penyampaian yang digunakan dan yang terakhir
f. Perancang
itu sendiri dan proses yang mereka ikuti
Terdapat
tiga garis kunci penelitian teori yang sangat berpengaruh pada dasar
pengetahuan desain dan pengembangan, yaitu:
1. Teori
belajar dan penelitian psikologis
2. Teori
pembelajaran dan penelitian belajar-mengajar
3. Teori
komunikasi dan penilitian desain pesan
Teori
belajar dan penelitian psikologis menyediakan fondasi yang dominan untuk
pengetahuan dan praktik yang berhubungan dengan: (a) siswa dan proses belajar,
(b) konteks belajar dan transfer, dan (c) strategi pembelajaran desain
pembelajaran (instructional design).
Teori pembelajaran dan penelitian belajar-mengajar menyediakan fondasi untuk
pengetahuan dan praktik yang berhubungan dengan: (a) struktur isi dan uruutan,
(b) strategi pembelajaran, dan (c) media dan sistem penyampaian. Teori
komunikasi dan penelitian desain pesan menyediakan fondasi utama untuk
pengetahuan dan praktik yang berhubungan dengan media dan sistem penyampaian. [5]
The major purpose of R& D efforts
is not to formulate or test theory but to develop effective products for use in
schools. Products produced by R & D effort include: teacher-training
materials, learning materials, sets of behavioral objectives, media materials,
and management systems.[6]
Tujuan utama upaya R & D tidak merumuskan atau menguji teori tetapi
untuk mengembangkan produk efektif untuk digunakan di sekolah-sekolah. Produk
yang dihasilkan oleh R & D usaha meliputi: materi pelatihan guru, materi
pembelajaran, tujuan perilaku, bahan media, dan sistem manajemen.
C.
Langkah-langkah
Penelitian dan Pengembangan
Menurut
Sugiono (2007: 298) langkah-langkah penelitian dan pengembangan meliputi:
1.
Potensi dan masalah
Penelitian
dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu
yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Semua potensi akan
berkembang menjadi masalah bila kita tidak dapat mendayagunakan potensi-potensi
tersebut. Namun demikian, masalah dapat dijadikan potensi apabila kita dapat
mendayagunakannya. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan
yang terjadi. Masalah dapat diatasi melalui R & D dengan cara meneliti
sehingga dapat ditemukan suatu model, pola, atau sistem penanganan terpadu yang
efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tesebut. Potensi dan
masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik.
Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa
berdasarkan laporan penelitian orang lain atau dokumentasi laporan kegiatan
dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date.
2.
Pengumpulan informasi
Setelah
potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan up to date, maka
selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai
bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah
tersebut.
3.
Desain produk
Produk
yang dihasilkan dalam penelitian R & D bermacam-macam. Untuk menghasilkan
suatu produk yang baru peneliti harus membuat rancangan produk yang baru.
Rancangan ini dibuat berdasarkan penelitian terhadap produk yang lama, sehingga
dapat ditemukan kelemahan-kelemahan terhadap produk yang lama. Selain itu,
peneliti juga harus melakukan penelitian kepada unit yang lain yang dipandang produknya
bagus. Selain itu juga harus mengkaji referensi mutakhir yang terkait dengan
produk yang baru berikut indikator produk yang baik. Hasil akhir dari kegiatan
ini adalah berupa desain produk baru yang lengkap dengan spesifikasinya. Desain
ini masih bersifat hipotetik karena efektifitasnya belum terbukti dan dapat
diketahui setelah pengujian-pengujian. Setiap desain produk perlu ditunjukkan
dalam gambar kerja atau bagan sehingga akan memudahkan pihak lain untuk
memahaminya.
4.
Validasi desain
Validasi
desain adalah proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk baru secara
rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara
rasional karena validasi di sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran
rasional belum fakta lapangan. Validasi produk dapat dilakukan dengan
mendatangkan para pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai
produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain
tersebut sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya.
Validasi desain dapat dilakukan dalam forum diskusi.
5.
Perbaikan desain
Setelah
desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya
maka dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk
dikurangi dengan cara memperbaiki desain.
6.
Uji coba produk
Uji
coba tahap awal dilakukan dengan simulasi penggunaan produk baru tersebut.
Setelah disimulasikan maka dapat diujicobakan pada kelompok yang terbatas.
Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah produk
yang baru tersebut lebih efektif dan efesien dibandingkan produk yang lama.
Pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen yaitu membandingkan efektifitas dan
efesiensi produk yang lama dengan yang baru. Eksperimen dapat dilakukan dengan
cara membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah memakai produk yang baru
atau dengan membandingkan dengan kelompok yang tetap menggunakan produk yang
lama. Dalam hal ini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (pretest-postest control group design).
Pengujian signifikansi efektifitas dan efisiensi produk yang baru, bila data
berbentuk interval dan dilakukan pada dua kelompok maka dapat menggunakan
t-test berpasagan (related), sedangkan bila dilakukan pada lebih dari dua
kelompok dapat menggunakan analisis varians (Anava).
7.
Revisi produk
Setelah
diujicobakan dan diketahui kekurangannya maka produk baru tersebut perlu direvisi
kembali. Setelah direvisi maka perlu diujicobakan lagi pada kondisi yang
sesungguhnya. Setelah produk baru tersebut dipakai selama setengah tahun atau
satu tahun perlu dicek kembali, mungkin ada kelemahannya, kalau ada perlu
diperbiki lagi.
8.
Uji coba pemakaian
Setelah
pengujian terhadap produk berhasil dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu
penting maka selanjutnya produk baru tersebut dapat diterapkan dalam kondisi
nyata untuk lingkup yang luas. Dalam operasinya, produk tersebut tetap dinilai
kekurangan atau hambatan yang muncul untuk perbaikan lebih lanjut.
9.
Revisi produk tahap akhir
Revisi
ini dilakukan apabila dalam pemakaian kondisi nyata terdapat kekurangan dan
kelemahan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi
bagaimana kinerja produk baru tersebut.
10. Produksi
masal
Pembuatan
produksi masal ini dilakukan apabila produk yang telah diujicobakan dinyatakan
efektif dan layak untuk diproduksi masal. Untuk dapat memproduksi masal maka
peneliti perlu bekerja sama dengan perusahaan.[7]
D.
Sistematika
Penelitian dan Pengembangan
Laporan Penelitian dan Pengembangan
adalah sebagai berikut :
HALAMAN
JUDUL
ABSTRAK
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
DAFTAR
GAMBAR
DAFTAR
TABEL
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB
II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi
Teori
B. Kerangka
Berfikir
C. Hipotesis
(Produk yang akan dihasilkan)
BAB
III PROSEDUR PENELITIAN
A. Langkah-langkah
Penelitian
B. Metode
Penelitian Tahap I
1. Populasi
sampel sumber data
2. Teknik
pengumpulan data
3. Instrumen
Penelitian
4. Analisis
Data
5. Perencanaan
Desain Produk
6. Validasi
Desain
C. Metode
Penelitian Tahap II
1. Model
Rancangan Eksperimen untuk Menguji
2. Populasi
dan Sampel
3. Teknik
Pengumpulan Data
4. Instrumen
Penelitian
5. Teknik
Analisis Data
BAB
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Desain
Awal Produk (gambar dan penjelasan)
B. Hasil
Pengujian Pertama
C. Revisi
Produk (gambar setelah direvisi dan
D. Hasil
Pengujian Tahap ke-II
E. Revisi
Produk (gambar setelah dievisi dan
F. Pengujian
Tahap ke-III (bila perlu)
G. Penyempurnaan
Produk (gambar terakhir dan
H. Pembahasan
Produk
BAB
V KESIMPULAN DAN SARAN PENGGUNAANNYA
A. Kesimpulan
B. Saran
Penggunaan
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
INSTRUMEN
LAMPIRAN
DATA
LAMPIRAN
PRODUK YANG DIHASILKAN BERIKUT BUKU PENJELASANNYA[8]
Dalam
Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi Universitas Negeri Jakarta, Penelitian
dan Pengembangan Model disusun sebagai berikut:
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
B. Fokus
Penelitian
C. Perumusan
Masalah
D. Kegunaan
Hasil Penelitian
BAB
II KAJIAN TEORETIK
A. Konsep
Pengembangan Model
B. Konsep
Model yang Dikembangkan
C. Kerangka
Teoretik
D. Rancangan
Model
BAB
III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan
Penelitian
B. Tempat
dan Waktu Penelitian
C. Karakteristik
Model yang Dikembangkan
D. Pendekatan
dan Metode Penelitian
E. Langkah-langkah
Pengembangan Model
1. Penelitian
Pendahuluan
2. Perencanaan
Pengembangan Model
3. Validasi,
Evaluasi, dan Revisi Model
4. Implementasi
Model
BAB
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengembangan Model
1. Hasil
Analisis Kebutuhan
2. Model
Draft 1
3. Model
Draft 2 (dst)
4. Model
Final
B. Kebutuhan
Model (teoretik dan empiris)
C. Efektivitas
Model (melalui uji coba)
D. Pembahasan
BAB
V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran
1. Instrumen
Lampiran
2. Model Final
Lampiran
3. Buk Pedoman Penggunaan
RIWAYAT
HIDUP [9]
Contoh-contoh
Penelitian R & D
1. Pengembangan
Model Bahan Ajar: Penelitian dan Pengembangan Model Bahan Ajar Bahasa Indonesia
untuk SLTP Sebagai Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.
2. Model
Pembelajaran Berbicara Bahasa Inggris Berdasrkan Kurikulum Berbasis Kompetensi
di SMA Bekasi (Jawa Barat).
3. Model
Pelatihan Bahasa Inggris Bagi Guru SMP di PPPG Bahasa Jakarta: Sebuah
Penelitian dan Pengembangan.
E.
Pengertian
Penelitian Tindakan
Penelitian
tindakan adalah suatu proses yang dirancang untuk siswa, guru, dan peserta
lainnya untuk meningkatkan praktik yang diselenggarakan di dalam pengalaman
pendidikan. Penelitian tindakan dideskripsikan sebagai suatu penelitian
informal, kualitatif, formatif, subjektif, interpretatif, reflektif, dan suatu
model penelitian pengalaman, di mana semua individu dilibatkan dalam studi
sebagai peserta yang mengetahui dan menyokong.
Menurut Hopkin (dalam Emzir) menyatakan bahwa penelitian
tindakan adalah studi sistematis dari upaya meningkatkan praktik mereka sendiri
dan dengan cara refleksi mereka sendiri terhadap pengaruh tindakan tersebut.[10]
Selain itu, penelitian tindakan adalah suatu pendekatan
untuk meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan ke arah perbaikan
terhadap hasil pendidikan dan pembelajaran.[11]
Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan adalah
cara tenaga pendidik untuk meningkatkan pendidikan ke arah perbaikan terhadap
hasil pendidikan berdasarkan pengalaman mereka sendiri.
F.
Tujuan
Penelitian Tindakan
Secara sederhana penelitian tindakan merupakan “belajar
dengan melakukan” (learning by doing):
suatu kelompok orang mengidentifikasi suatu masalah, melakukan sesuatu untuk
memecahkannya, mengamati bagaimana keberhasilan usaha mereka, dan jika belum
memadai, mereka mencoba lagi.
Penelitian tindakan mempunyai tujuan utama menyediakan
suatu kerangka penyelidikan kualitatif oleh para guru dan penelitian di dalam
situasi pekerjaan kelas yang kompleks.[12]
Menurut Gay, dkk., menyatakan bahwa “The purpose of action research is to solve practical problems through
the application of the scientific method. The primary goal of action research
is the solution of a given problem, not contribution to science.” [13]
Tujuan penelitian tindakan adalah untuk memecahkan masalah praktis melalui
penerapan metode ilmiah. Tujuan utama dari penelitian tindakan adalah solusi
dari masalah yang diberikan, bukan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa tujuan penelitian tindakan yaitu untuk memecahkan masalah
dalam proses belajar dan mengajar.
G.
Prosedur
Pelaksanaan Penelitian Tindakan
Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan difokuskan pada
kegiatan pokok, yaitu 1) planning, 2)
acting, 3) observing, dan 4) reflecting.
Kegiatan-kegiatan ini disebut dengan satu siklus kegiatan pemecahan masalah.
Apabila satu siklus belum menunjukkan tanda-tanda perubahan ke arah perbaikan
(peningkatan mutu), kegiatan riset dilanjutkan pada siklus kedua, dan
seterusnya, sampai penelitian merasa puas.
Berikut
penjelasan dari masing-masing langkah kegiatan:
1.
Planning
Kegiatan
planning antara lain sebagai berikut. 1) identifikasi masalah, 2) perumusan
masalah dan analisis penyebab masalah, dan 3) pengembangan intervensi (action/solution)
a.
Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan tahap kualitas
masalah yang diteliti. Sebagai contoh: menurut data kelas (sekolah) ditemukan
bahwa: sebagian besar siswa (75%) tidak dapat menguasai keterampilan matematika
dasar.
b.
Perumusan Masalah dan Analisis Penyebab
Masalah
Setelah teridentifikasi, masalah dapat
dirumuskan ke dalam kalimat pertanyaan dengan memerhatikan kata tanya apa,
kapan, siapa, dimana, mengapa, dan bagaimana.
c.
Pengembangan Intervensi
Intervensi perlu dikembangkan berdasarkan
akar penyebab masalah itu. Sebagai contoh: jika akar penyebabnya adalah mutu
proses belajar mengajar, melalui kolaborasi perlu dikembangkan berbagai
kemungkinan rencana tindakan seperti a) menggunakan metode diskusi, b)
menggunakan pendekatan cooperative
learning, c) peningkatan metode bervariasi, d) peningkatan tugas mutu
pelajaran tugas semester, e) dan seterusnya.
2.
Action
Action
dilaksanakan
peneliti untuk memperbaiki masalah. Langkah-langkah praktis tindakan diuraikan.
Apa yang pertama kali dilakukan? Bagaimana organisasi kelas? Siapa yang perlu
menjadi kolaborator? Siapa yang mengambil data?
3.
Observing
Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data)
untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pada langkah
ini, penelitian menguraikan jenis-jenis data yang dikumpulkan, cara
pengumpulkan data dan alat koleksi data (angket/wawancara/observasi, dan
lain-lain) tentang fenomena kelas yang dibuat siswa dan guru merupakan
informasi yang berharga.
4.
Reflecting
Reflection adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang
perubahan yang terjadi pada a) siswa, b) suasana kelas, dan c) guru. Pada tahap
ini, peneliti menjawab pertanyaan mengapa, bagaimana, dan seberapa jauh
intervensi telah menghasilkan perubahan secara signifikan. Beberapa pertanyaan
penting yang perlu diperhatikan oleh para peneliti tindakan.
a. Apa
yang saya peroleh dari kegiatan penelitian untuk diri saya sebagai tenaga
pendidik/pengajar?
b. Apakah
kegiatan yang saya dilakukan melalui penelitian tindakan telah mampu
memperbaiki proses belajar mengajar di kelas?
c.
Apa yang saya ceritakan tentang perubahan ke
arah perbaikan itu terjadi?
d. Apa
tindakan yang akan saya lakukan untuk mencapai indikator keberhasilan yang
sudah ditetapkan?
5.
Akhir Tindakan
Jika penelitian sudah dianggap selesai maka penelitian
perlu menyusun laporan penelitian. Yang perlu ditulis pada laporan setidaknya
menyangkut aspek yang berkaitan dengan hal-hal berikut.
a. Setting
yang memberi gambaran tentang kondisi lapangan/kelas tempat penelitian
dilakukan, disertai penjelasan adanya perbedaan antara model pembelajaran.
b. Penjelasan
hasil pelaksanaan tiap siklus dengan data lengkap hasil pengamatan disertai
hasil refleksinya. Data dapat dibuat dalam bentuk tabel/grafik disertai
deskripsi dan ulasan selengkap mungkin dengan berbagai jenis metode dan
instrumen yang digunakan.
c.
Setelah semua siklus dijelaskan, kemudian
dianalisis dengan memerhatikan hasil keseluruhan siklus. Langkah ini sering
dinamakan pembahasan. Hasil pengamatan dari siklus ke siklus dapat disusun
dalam bentuk grafik atau tabel dengan diberikan ulasan terhadap perubahan atau
perbaikan akibat tindakan yang dilakukan.[14]
H.
Perbedaan
Penelitian Tindakan dengan Penelitian Lain
Perbedaan penelitian ini dari jenis penelitian lainnya.
Terutama adalah fokusnya pada usaha melibatkan orang ke dalam penelitian dan
dengan sepenuh hati menerapkan apa yang sudah mereka pelajari, ketika mereka
melakukannya sendiri. Penelitian ini juga mempunyai dimensi sosial penelitian
mengambil tempat dalam situasi dunia nyata, dan bertujuan untuk memecahkan
permasalahan yang nyata pula. Terakhir, inisiatif peneliti tidak sama dengan
disiplin lainnya, tidak melakukan usaha apa pun untuk meninggalkan sasaran,
tetapi secara terbuka mengakui kekurangan mereka pada peserta lainnya.[15]
Typical Differences between
Formal Research and Action Research
Aspect of Research
|
How Approached in Formal Research
|
How Approached in Action Research
|
Researcher experience/training
Research purpose
Research focus
Basic for research
Approach to:
Sampling
Research design
Use of measures
Data analysis
Reporting of results
Application of results
|
Considerable knowledge of and training
in conduct of research
To produce generalizable knowledge
Based on review of previous research
Extesive literature review of primary
sources
Random or representative sample
Rigorous control, long time frame
Measures evaluated and pretested
Use of statistical significance tests
or in-depth qualitative analysis
Published report, journal artikel, or
presentation at professional conference
Emphasis on theoretical implications,
contribution to knowledge base in education and research
|
Practical experience with minimal
knowledge or experience in research
To solve a problem or achieve a goal in
current practice
Based on current problems or goals in
practice
Limited literature review of secondary
sources
Convenience sample of own students/clients
Casual procedures, emergent design,
short time frame
Convenient measures
Focus on raw data and practical
significance
Informal sharing with colleagues,
publication through online network
Emphasis on practical significance,
contribution to practice.[16]
|
I.
Karakteristik
Penelitian Tindakan
Characteristics
of action research are: a practical
focus, the educator–researcher’s own practices, collaboration, a dynamic
process, a plan of action, sharing research. [17]
Karakteristik dalam penelitian tindakan antara lain:
1 . Fokus Praktis
Tujuan penelitian tindakan untuk mengatasi masalah yang sebenarnya
dalam pengaturan pendidikan.
2 . Praktik antara Pendidik dan
Peneliti
Ketika peneliti tindakan terlibat dalam proses
pembelajaran, mereka tertarik
memeriksa praktik mereka sendiri daripada belajar praktik dari orang lain. Dalam hal ini, peneliti tindakan terlibat dalam penelitian partisipatif
atau
refleksi di mana mereka mengacu
pada pendidikan kelas, sekolah, atau
praktik.
3 . Kolaborasi
Aksi peneliti berkolaborasi dengan orang lain, sering melibatkan copartisipan dalam penelitian. Copartisipan mungkin individu dalam sebuah sekolah atau tenaga
luar seperti peneliti universitas atau kelompok asosiasi profesional.
4 . Proses Dinamis
Kegiatan peneliti dalam proses dinamis melibatkan literasi kegiatan seperti: masalah penelitian, pengumpulan data, dan tindakan.
5 . Rencana dari
Sebuah Aksi
Dalam proses ini, peneliti merumuskan rencana dalam menanggapi masalah.
Ini mungkin sebuah rencana tertulis baik formal maupun informal tentang bagaimana untuk
melanjutkan, dan mungkin melibatkan beberapa individu (misalnya, siswa di kelas
a) atau melibatkan seluruh masyarakat (misalnya, dalam studi penelitian
partisipatif).
6 . Berbagi Penelitian
Tidak seperti penelitian
tradisional yang peneliti melaporkan dalam jurnal dan publikasi buku, peneliti
tindakan melaporkan penelitian mereka untuk pendidik, yang kemudian bisa
langsung menggunakan hasil.
J. Sistematika Penelitian Tindakan
Bab
I Pendahuluan
A.
Latar belakang masalah
B.
Fokus masalah dan pertanyaan penelitian
C.
Verifikasi atau klarifikasi konsep
D.
Paradigma penelitian
E.
Tujuan penelitian dan manfaat penelitian
Bab II Telaah Kepustakaan/Kerangka
Teoritis
Bab III Metode Penelitian
Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian
Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi[18]
Sistematika Penelitian Tindakan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Perumusan Masalah
D.
Kegunaan Hasil Penelitian
BAB
II KAJIAN
TEORETIK
A. Konsep Penelitian Tindakan
B. Konsep Model Tindakan
C. Penelitian yang Relevan
D. Kerangka Teoretik
BAB III METODOLOGI
PENELITIAN
A.
Tujuan Penelitian
B.
Tempat dan Waktu Penelitian
C.
Metode Penelitian
D.
Prosedur Penelitian Tindakan
E.
Kriteria Keberhasilan Tindakan
F.
Sumber Data
G.
Teknik Pengumpulan Data
H. Validasi
Data
BAB IV HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Hasil Penelitian
B.
Pembahasan
BAB V KESIMPULAN,
IMPLIKASI, DAN SARAN
A.
Kesimpulan
B.
Implikasi
C.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Model
Tindakan
Lampiran 2. Instrumen
Pengumpulan Data
Lampiran 3. Catatan
Lapangan Kolaborator
Lampiran 4. Hasil
Validasi Data
Lampiran 5. Hasil
Tindakan
Lampiran 6. Dokumen
dan Foto Pelaksanaan Tindakan
RIWAYAT HIDUP[19]
BAB
III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Penelitian
dan pengembangan adalah metode yang digunakan untuk meneliti apa yang
dibutuhkan konsumen untuk menghasilkan produk tertentu dan mengembangkan serta
menguji keefektifan produk tersebut. Dalam bidang pendidikan tujuan utama
penelitian dan pengembangan bukan untuk merumuskan atau menguji teori, tetapi
untuk mengembangkan produk-produk yang efektif untuk digunakan di
sekolah-sekolah. Produk-produk yang dihasilkan oleh penelitian dan pengembangan
mencakup: materi pelatihan guru, materi ajar, seperangkat tujuan perilaku, materi
media, dan sistem-sistem manajemen.
Penelitian
tindakan adalah cara tenaga pendidik untuk meningkatkan pendidikan ke arah
perbaikan terhadap hasil pendidikan berdasarkan pengalaman mereka sendiri. Tujuan penelitian tindakan yaitu
untuk memecahkan masalah dalam proses belajar dan mengajar. Prosedur
pelaksanaan penelitian tindakan difokuskan pada kegiatan pokok, yaitu 1) planning, 2) acting, 3) observing, dan
4) reflecting. Kegiatan-kegiatan ini
disebut dengan satu siklus kegiatan pemecahan masalah.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi. dkk. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Bumi Aksara. 2009
Craswell, J.W. Educational
Research Fourth Edition. Boston: Pearson Education. 2012.
Emzir. Metodologi
Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Press.
2008.
Gall, Meredith D., et., al. Educational Research: An Introduction Eighth
Edition. United States of America: Pearson Education. 2007.
Gay, L. R, dkk. Educational
Research Ninth Edition. London: Pearson Education. 2009.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
dan R & D. Bandung: Alfabeta. 2011.
Tim
Program Pascasarjana. Buku Pedoman
Penulisan Tesis dan Disertasi Universitas Negeri Jakarta. Jakarta: Program
Pascasarjana. 2012.
Wiriaatmadja,
Rochiati. Metode Penelitian Tindakan
Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2009.
[1] L. R.
Gay, dkk, Educational Research Ninth
Edition (London: Pearson Education, 2009), h. 18.
[2]Ibid., h. 233.
[3] L. R.
Gay, dkk, Educational Research Ninth
Edition (London: Pearson Education, 2009), h. 18.
[4]
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2011) h. 297.
[5]
Emzir,
Metodologi Penelitian Pendidikan
Kuantitatif dan Kualitatif (Jakarta: Rajawali Press, 2012), h. 266
[6] L.
R. Gay, Eductional Research: Competencies
for Analysis and Applicatio, Fifth Edition (United States of America:
Florida International University, 1996), h. 10.
[7] Sugiyono, op.cit., h. 298.
[8]
Sugiyono, op.cit., h. 311-312.
[9] Tim
Program Pascasarjana, Buku Pedoman
Penulisan Tesis dan Disertasi Universitas Negeri Jakarta, (Jakarta: Program
Pascasarjana, 2012), h. 85-86.
[10] Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif (Jakarta:
Rajagrafindo Persada, 2012), h. 234.
[11] Suharsimi Arikunto,
dkk. Penelitian Tindakan Kelas
(Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 105.
[12]Ibid., h. 233.
[13] L. R. Gay, dkk., Eductional Research Ninth Edition (London:
Pearson Education , 2009), h.10.
[15] Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif (Jakarta:
Rajagrafindo Persada, 2012), h. 236.
[16] Meredith D. Gall,
Joyce P.Gall, and Walter R. Borg. Educational
Research: An Introduction Eighth Edition (United States of America: Pearson
Education, 2007) h. 598.
[17] J. W. Craswell, Educational Research Fourth Edition (Boston:
Pearson Education, 2012), h. 586.
[18] Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 12.
[19] Tim
Program Pascasarjana, Buku Pedoman
Penulisan Tesis dan Disertasi Universitas Negeri Jakarta, (Jakarta: Program
Pascasarjana, 2012), h. 95.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar