Kamis, 20 November 2014

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SERTA PENELITIAN TINDAKAN



PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SERTA
PENELITIAN TINDAKAN


logo unj.jpg

Disajikan Untuk Mata Kuliah Metodologi Penelitian


Disusun Oleh Kelompok 11:
Reni Oktaviani No. Reg.: 7316130283
Tanti Sri Kuswiyanti No.Reg.: 7316130289


PENDIDIKAN BAHASA
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang
Penelitian dan pengembangan adalah proses meneliti apa yang konsumen butuhkan dan kemudian mengembangkan produk-produk untuk memenuhi kebutuhan itu. Dalam bidang pendidikan tujuan utama penelitian dan pengembangan bukan untuk merumuskan atau menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produk-produk yang efektif untuk digunakan di sekolah-sekolah. Produk-produk yang dihasilkan oleh penelitian dan pengembangan mencakup: materi pelatihan guru, materi ajar, seperangkat tujuan perilaku, materi media, dan sistem-sistem manajemen.[1]
Selain itu, metode penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multi years).
Penelitian tindakan adalah suatu proses yang dirancang untuk siswa, guru, dan peserta lainnya untuk meningkatkan praktik yang diselenggarakan di dalam pengalaman pendidikan. Penelitian tindakan dideskripsikan sebagai suatu penelitian informal, kualitatif, formatif, subjektif, interpretatif, reflektif, dan suatu model penelitian pengalaman, di mana semua individu dilibatkan dalam studi sebagai peserta yang mengetahui dan menyokong.
Selain itu, penelitian tindakan merupakan “belajar dengan melakukan” (learning by doing): suatu kelompok orang mengidentifikasi suatu masalah, melakukan sesuatu untuk memecahkannya, mengamati bagaimana keberhasilan usaha mereka, dan jika belum memadai, mereka mencoba lagi.
Penelitian tindakan mempunyai tujuan utama menyediakan suatu kerangka penyelidikan kualitatif oleh para guru dan penelitian di dalam situasi pekerjaan kelas yang kompleks.[2]

B.        Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah dalam makalah ini mengenai:
1.         Apa yang dimaksud dengan penelitian dan pengembangan?
2.         Bagaimana dasar-dasar pengetahuan desain dan pengembangan?
3.         Bagaimana langkah-langkah penelitian dan pengembangan
4.         Bagaimana sistematika penelitian dan pengembangan?
5.         Apa yang dimaksud dengan penelitian tindakan?
6.         Apa tujuan penelitian tindakan?
7.         Bagaimana prosedur pelaksanaan penelitian tindakan?
8.         Apa perbedaan penelitian tindakan dengan penelitian lain?
9.         Bagaimana sistematika penelitian tindakan?
C.        Tujuan Penulisan    
Tujuan penulisan ini antara lain:
1.         Untuk mengetahui pengertian penelitian dan pengembangan.
2.         Untuk mengetahui dasar penelitian desain dan pengembangan.
3.         Untuk mengetahui langkah-langkah penelitian dan pengembangan.
4.         Untuk mengetahui sistematika penelitian dan pengembangan.
5.         Untuk mengetahui pengertian penelitian tindakan.
6.         Untuk mengetahui pengertian tujuan penelitian tindakan.
7.         Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan penelitian tindakan.
8.         Untuk mengetahui pengertian perbedaan penelitian tindakan dengan penelitian lain.
9.         Untuk mengetahui sistematika penelitian tindakan.









BAB II
KAJIAN TEORI

A.        Pengertian Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan Pengembangan adalah proses meneliti apa yang konsumen butuhkan dan kemudian mengembangkan produk-produk untuk memenuhi kebutuhan itu. Dalam bidang pendidikan tujuan utama penelitian dan pengembangan bukan untuk merumuskan atau menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produk-produk yang efektif untuk digunakan di sekolah-sekolah. Produk-produk yang dihasilkan oleh penelitian dan pengembangan mencakup: materi pelatihan guru, materi ajar, seperangkat tujuan perilaku, materi media, dan sistem-sistem manajemen.[3]
Selain itu, metode penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multi years). Penelitian hibah bersaing (didanai oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi) adalah penelitian yang menghasilkan produk, sehingga metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan.[4]
Jadi, penelitian dan pengembangan adalah metode yang digunakan untuk meneliti apa yang dibutuhkan konsumen untuk menghasilkan produk tertentu dan mengembangkan serta menguji keefektifan produk tersebut.
B.        Dasar-dasar Pengetahuan Desain dan Pengembangan
Menurut Richey dan Klein, dasar-dasar pengetahuan desain dan pengembangan memiliki enam komponen utama:
a.  Siswa dan bagaimana mereka belajar
b.  Konteks tempat belajar dan performasi yang muncul
c.   Hakikat isi pembelajaran dan bagaimana ia diurutkan
d.  Strategi dan aktivitas pembelajaran yang dilaksanakan
e.  Media dan sistem penyampaian yang digunakan dan yang terakhir
f.    Perancang itu sendiri dan proses yang mereka ikuti
Terdapat tiga garis kunci penelitian teori yang sangat berpengaruh pada dasar pengetahuan desain dan pengembangan, yaitu:
1.  Teori belajar dan penelitian psikologis
2.  Teori pembelajaran dan penelitian belajar-mengajar
3.  Teori komunikasi dan penilitian desain pesan
Teori belajar dan penelitian psikologis menyediakan fondasi yang dominan untuk pengetahuan dan praktik yang berhubungan dengan: (a) siswa dan proses belajar, (b) konteks belajar dan transfer, dan (c) strategi pembelajaran desain pembelajaran (instructional design). Teori pembelajaran dan penelitian belajar-mengajar menyediakan fondasi untuk pengetahuan dan praktik yang berhubungan dengan: (a) struktur isi dan uruutan, (b) strategi pembelajaran, dan (c) media dan sistem penyampaian. Teori komunikasi dan penelitian desain pesan menyediakan fondasi utama untuk pengetahuan dan praktik yang berhubungan dengan media dan sistem penyampaian. [5]
          The major purpose of R& D efforts is not to formulate or test theory but to develop effective products for use in schools. Products produced by R & D effort include: teacher-training materials, learning materials, sets of behavioral objectives, media materials, and management systems.[6]
Tujuan utama upaya R & D tidak merumuskan atau menguji teori tetapi untuk mengembangkan produk efektif untuk digunakan di sekolah-sekolah. Produk yang dihasilkan oleh R & D usaha meliputi: materi pelatihan guru, materi pembelajaran, tujuan perilaku, bahan media, dan sistem manajemen.  

C.        Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan
Menurut Sugiono (2007: 298) langkah-langkah penelitian dan pengembangan meliputi:
1.         Potensi dan masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Semua potensi akan berkembang menjadi masalah bila kita tidak dapat mendayagunakan potensi-potensi tersebut. Namun demikian, masalah dapat dijadikan potensi apabila kita dapat mendayagunakannya. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Masalah dapat diatasi melalui R & D dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model, pola, atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tesebut. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik. Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date.
2.         Pengumpulan informasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan up to date, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
3.         Desain produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian R & D bermacam-macam. Untuk menghasilkan suatu produk yang baru peneliti harus membuat rancangan produk yang baru. Rancangan ini dibuat berdasarkan penelitian terhadap produk yang lama, sehingga dapat ditemukan kelemahan-kelemahan terhadap produk yang lama. Selain itu, peneliti juga harus melakukan penelitian kepada unit yang lain yang dipandang produknya bagus. Selain itu juga harus mengkaji referensi mutakhir yang terkait dengan produk yang baru berikut indikator produk yang baik. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah berupa desain produk baru yang lengkap dengan spesifikasinya. Desain ini masih bersifat hipotetik karena efektifitasnya belum terbukti dan dapat diketahui setelah pengujian-pengujian. Setiap desain produk perlu ditunjukkan dalam gambar kerja atau bagan sehingga akan memudahkan pihak lain untuk memahaminya. 
4.         Validasi desain
Validasi desain adalah proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional karena validasi di sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional belum fakta lapangan. Validasi produk dapat dilakukan dengan mendatangkan para pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. Validasi desain dapat dilakukan dalam forum diskusi.  
5.         Perbaikan desain
Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya maka dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain.
6.         Uji coba produk
Uji coba tahap awal dilakukan dengan simulasi penggunaan produk baru tersebut. Setelah disimulasikan maka dapat diujicobakan pada kelompok yang terbatas. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah produk yang baru tersebut lebih efektif dan efesien dibandingkan produk yang lama. Pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen yaitu membandingkan efektifitas dan efesiensi produk yang lama dengan yang baru. Eksperimen dapat dilakukan dengan cara membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah memakai produk yang baru atau dengan membandingkan dengan kelompok yang tetap menggunakan produk yang lama. Dalam hal ini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (pretest-postest control group design). Pengujian signifikansi efektifitas dan efisiensi produk yang baru, bila data berbentuk interval dan dilakukan pada dua kelompok maka dapat menggunakan t-test berpasagan (related), sedangkan bila dilakukan pada lebih dari dua kelompok dapat menggunakan analisis varians (Anava). 
7.         Revisi produk
Setelah diujicobakan dan diketahui kekurangannya maka produk baru tersebut perlu direvisi kembali. Setelah direvisi maka perlu diujicobakan lagi pada kondisi yang sesungguhnya. Setelah produk baru tersebut dipakai selama setengah tahun atau satu tahun perlu dicek kembali, mungkin ada kelemahannya, kalau ada perlu diperbiki lagi. 
8.         Uji coba pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu penting maka selanjutnya produk baru tersebut dapat diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang luas. Dalam operasinya, produk tersebut tetap dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul untuk perbaikan lebih lanjut.
9.         Revisi produk tahap akhir
Revisi ini dilakukan apabila dalam pemakaian kondisi nyata terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk baru tersebut.
10.      Produksi masal
Pembuatan produksi masal ini dilakukan apabila produk yang telah diujicobakan dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal. Untuk dapat memproduksi masal maka peneliti perlu bekerja sama dengan perusahaan.[7]



D.        Sistematika Penelitian dan Pengembangan
Laporan Penelitian dan Pengembangan adalah sebagai berikut :
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I    PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.    Tujuan
D.    Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A.     Deskripsi Teori
B.     Kerangka Berfikir
C.    Hipotesis (Produk yang akan dihasilkan)
BAB III  PROSEDUR PENELITIAN
A.     Langkah-langkah Penelitian
B.     Metode Penelitian Tahap I
1.     Populasi sampel sumber data
2.     Teknik pengumpulan data
3.     Instrumen Penelitian
4.     Analisis Data
5.     Perencanaan Desain Produk
6.     Validasi Desain
C.    Metode Penelitian Tahap II
1.     Model Rancangan Eksperimen untuk Menguji
2.     Populasi dan Sampel
3.     Teknik Pengumpulan Data
4.     Instrumen Penelitian
5.     Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.     Desain Awal Produk (gambar dan penjelasan)
B.     Hasil Pengujian Pertama
C.    Revisi Produk (gambar setelah direvisi dan
D.    Hasil Pengujian Tahap ke-II
E.     Revisi Produk (gambar setelah dievisi dan
F.     Pengujian Tahap ke-III  (bila perlu)
G.    Penyempurnaan Produk (gambar terakhir dan
H.    Pembahasan Produk
BAB V  KESIMPULAN DAN SARAN PENGGUNAANNYA
A.     Kesimpulan
B.     Saran Penggunaan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN INSTRUMEN
LAMPIRAN DATA
LAMPIRAN PRODUK YANG DIHASILKAN BERIKUT BUKU PENJELASANNYA[8]

Dalam Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi Universitas Negeri Jakarta, Penelitian dan Pengembangan Model disusun sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah
B.   Fokus Penelitian
C.   Perumusan Masalah
D.   Kegunaan Hasil Penelitian
BAB II KAJIAN TEORETIK
A.   Konsep Pengembangan Model
B.   Konsep Model yang Dikembangkan
C.   Kerangka Teoretik
D.   Rancangan Model
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.   Tujuan Penelitian
B.   Tempat dan Waktu Penelitian
C.   Karakteristik Model yang Dikembangkan
D.   Pendekatan dan Metode Penelitian
E.   Langkah-langkah Pengembangan Model
1.    Penelitian Pendahuluan
2.    Perencanaan Pengembangan Model
3.    Validasi, Evaluasi, dan Revisi Model
4.    Implementasi Model
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.   Hasil Pengembangan Model
1.    Hasil Analisis Kebutuhan
2.    Model Draft 1
3.    Model Draft 2 (dst)
4.    Model Final
B.   Kebutuhan Model (teoretik dan empiris)
C.   Efektivitas Model (melalui uji coba)
D.   Pembahasan
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN
A.   Kesimpulan
B.   Implikasi
C.   Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Instrumen
Lampiran 2. Model Final
Lampiran 3. Buk Pedoman Penggunaan
RIWAYAT HIDUP [9]
Contoh-contoh Penelitian R & D
1.     Pengembangan Model Bahan Ajar: Penelitian dan Pengembangan Model Bahan Ajar Bahasa Indonesia untuk SLTP Sebagai Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.
2.     Model Pembelajaran Berbicara Bahasa Inggris Berdasrkan Kurikulum Berbasis Kompetensi di SMA Bekasi (Jawa Barat).
3.     Model Pelatihan Bahasa Inggris Bagi Guru SMP di PPPG Bahasa Jakarta: Sebuah Penelitian dan Pengembangan.






E.        Pengertian Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan adalah suatu proses yang dirancang untuk siswa, guru, dan peserta lainnya untuk meningkatkan praktik yang diselenggarakan di dalam pengalaman pendidikan. Penelitian tindakan dideskripsikan sebagai suatu penelitian informal, kualitatif, formatif, subjektif, interpretatif, reflektif, dan suatu model penelitian pengalaman, di mana semua individu dilibatkan dalam studi sebagai peserta yang mengetahui dan menyokong.
Menurut Hopkin (dalam Emzir) menyatakan bahwa penelitian tindakan adalah studi sistematis dari upaya meningkatkan praktik mereka sendiri dan dengan cara refleksi mereka sendiri terhadap pengaruh tindakan tersebut.[10]
Selain itu, penelitian tindakan adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan ke arah perbaikan terhadap hasil pendidikan dan pembelajaran.[11]
Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan adalah cara tenaga pendidik untuk meningkatkan pendidikan ke arah perbaikan terhadap hasil pendidikan berdasarkan pengalaman mereka sendiri.

F.        Tujuan Penelitian Tindakan
Secara sederhana penelitian tindakan merupakan “belajar dengan melakukan” (learning by doing): suatu kelompok orang mengidentifikasi suatu masalah, melakukan sesuatu untuk memecahkannya, mengamati bagaimana keberhasilan usaha mereka, dan jika belum memadai, mereka mencoba lagi.
Penelitian tindakan mempunyai tujuan utama menyediakan suatu kerangka penyelidikan kualitatif oleh para guru dan penelitian di dalam situasi pekerjaan kelas yang kompleks.[12]
Menurut Gay, dkk., menyatakan bahwa “The purpose of action research is to solve practical problems through the application of the scientific method. The primary goal of action research is the solution of a given problem, not contribution to science.” [13] Tujuan penelitian tindakan adalah untuk memecahkan masalah praktis melalui penerapan metode ilmiah. Tujuan utama dari penelitian tindakan adalah solusi dari masalah yang diberikan, bukan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian tindakan yaitu untuk memecahkan masalah dalam proses belajar dan mengajar.

G.        Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan
          Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan difokuskan pada kegiatan pokok, yaitu 1) planning, 2) acting, 3) observing, dan 4) reflecting. Kegiatan-kegiatan ini disebut dengan satu siklus kegiatan pemecahan masalah. Apabila satu siklus belum menunjukkan tanda-tanda perubahan ke arah perbaikan (peningkatan mutu), kegiatan riset dilanjutkan pada siklus kedua, dan seterusnya, sampai penelitian merasa puas.
Berikut penjelasan dari masing-masing langkah kegiatan:
1.         Planning
Kegiatan planning antara lain sebagai berikut. 1) identifikasi masalah, 2) perumusan masalah dan analisis penyebab masalah, dan 3) pengembangan intervensi (action/solution)
a.         Identifikasi Masalah
                        Identifikasi masalah merupakan tahap kualitas masalah yang diteliti. Sebagai contoh: menurut data kelas (sekolah) ditemukan bahwa: sebagian besar siswa (75%) tidak dapat menguasai keterampilan matematika dasar.
b.         Perumusan Masalah dan Analisis Penyebab Masalah
     Setelah teridentifikasi, masalah dapat dirumuskan ke dalam kalimat pertanyaan dengan memerhatikan kata tanya apa, kapan, siapa, dimana, mengapa, dan bagaimana.
c.         Pengembangan Intervensi
     Intervensi perlu dikembangkan berdasarkan akar penyebab masalah itu. Sebagai contoh: jika akar penyebabnya adalah mutu proses belajar mengajar, melalui kolaborasi perlu dikembangkan berbagai kemungkinan rencana tindakan seperti a) menggunakan metode diskusi, b) menggunakan pendekatan cooperative learning, c) peningkatan metode bervariasi, d) peningkatan tugas mutu pelajaran tugas semester, e) dan seterusnya.
2.         Action
          Action dilaksanakan peneliti untuk memperbaiki masalah. Langkah-langkah praktis tindakan diuraikan. Apa yang pertama kali dilakukan? Bagaimana organisasi kelas? Siapa yang perlu menjadi kolaborator? Siapa yang mengambil data?
3.         Observing
          Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pada langkah ini, penelitian menguraikan jenis-jenis data yang dikumpulkan, cara pengumpulkan data dan alat koleksi data (angket/wawancara/observasi, dan lain-lain) tentang fenomena kelas yang dibuat siswa dan guru merupakan informasi yang berharga.
4.         Reflecting
          Reflection adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada a) siswa, b) suasana kelas, dan c) guru. Pada tahap ini, peneliti menjawab pertanyaan mengapa, bagaimana, dan seberapa jauh intervensi telah menghasilkan perubahan secara signifikan. Beberapa pertanyaan penting yang perlu diperhatikan oleh para peneliti tindakan.
a.  Apa yang saya peroleh dari kegiatan penelitian untuk diri saya sebagai tenaga pendidik/pengajar?
b.  Apakah kegiatan yang saya dilakukan melalui penelitian tindakan telah mampu memperbaiki proses belajar mengajar di kelas?
c.   Apa yang saya ceritakan tentang perubahan ke arah perbaikan itu terjadi?
d.  Apa tindakan yang akan saya lakukan untuk mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan?
5.         Akhir Tindakan
          Jika penelitian sudah dianggap selesai maka penelitian perlu menyusun laporan penelitian. Yang perlu ditulis pada laporan setidaknya menyangkut aspek yang berkaitan dengan hal-hal berikut.
a.  Setting yang memberi gambaran tentang kondisi lapangan/kelas tempat penelitian dilakukan, disertai penjelasan adanya perbedaan antara model pembelajaran.
b.  Penjelasan hasil pelaksanaan tiap siklus dengan data lengkap hasil pengamatan disertai hasil refleksinya. Data dapat dibuat dalam bentuk tabel/grafik disertai deskripsi dan ulasan selengkap mungkin dengan berbagai jenis metode dan instrumen yang digunakan.
c.   Setelah semua siklus dijelaskan, kemudian dianalisis dengan memerhatikan hasil keseluruhan siklus. Langkah ini sering dinamakan pembahasan. Hasil pengamatan dari siklus ke siklus dapat disusun dalam bentuk grafik atau tabel dengan diberikan ulasan terhadap perubahan atau perbaikan akibat tindakan yang dilakukan.[14]

H.        Perbedaan Penelitian Tindakan dengan Penelitian Lain
          Perbedaan penelitian ini dari jenis penelitian lainnya. Terutama adalah fokusnya pada usaha melibatkan orang ke dalam penelitian dan dengan sepenuh hati menerapkan apa yang sudah mereka pelajari, ketika mereka melakukannya sendiri. Penelitian ini juga mempunyai dimensi sosial penelitian mengambil tempat dalam situasi dunia nyata, dan bertujuan untuk memecahkan permasalahan yang nyata pula. Terakhir, inisiatif peneliti tidak sama dengan disiplin lainnya, tidak melakukan usaha apa pun untuk meninggalkan sasaran, tetapi secara terbuka mengakui kekurangan mereka pada peserta lainnya.[15]
Typical Differences between Formal Research and Action Research
Aspect of Research
How Approached in Formal Research
How Approached in Action Research
Researcher experience/training


Research purpose


Research focus


Basic for research


Approach to:
Sampling



Research design


Use of measures
Data analysis

Reporting of results



Application of results
Considerable knowledge of and training in conduct of research

To produce generalizable knowledge

Based on review of previous research

Extesive literature review of primary sources


Random or representative sample


Rigorous control, long time frame


Measures evaluated and pretested
Use of statistical significance tests or in-depth qualitative analysis


Published report, journal artikel, or presentation at professional conference
Emphasis on theoretical implications, contribution to knowledge base in education and research
Practical experience with minimal knowledge or  experience in research
To solve a problem or achieve a goal in current practice
Based on current problems or goals in practice
Limited literature review of secondary sources

Convenience sample of own students/clients


Casual procedures, emergent design, short time frame

Convenient measures

Focus on raw data and practical significance
Informal sharing with colleagues, publication through online network
Emphasis on practical significance, contribution to practice.[16]



I.          Karakteristik Penelitian Tindakan
Characteristics of action research are:  a practical focus, the educator–researcher’s own practices, collaboration, a dynamic process, a plan of action, sharing research. [17]
Karakteristik dalam penelitian tindakan antara lain:
1 . Fokus Praktis
Tujuan penelitian tindakan untuk mengatasi masalah yang sebenarnya dalam pengaturan pendidikan.
2 . Praktik antara Pendidik dan Peneliti
Ketika peneliti tindakan terlibat dalam proses pembelajaran, mereka tertarik memeriksa praktik mereka sendiri daripada belajar praktik dari orang lain. Dalam hal ini, peneliti tindakan terlibat dalam penelitian partisipatif atau refleksi di mana mereka mengacu pada pendidikan kelas, sekolah, atau praktik.
3 . Kolaborasi
Aksi peneliti berkolaborasi dengan orang lain, sering melibatkan copartisipan dalam penelitian. Copartisipan mungkin individu dalam sebuah sekolah atau tenaga luar seperti peneliti universitas atau kelompok asosiasi profesional.
4 . Proses Dinamis
Kegiatan peneliti dalam proses dinamis melibatkan literasi kegiatan seperti: masalah penelitian, pengumpulan data, dan tindakan.
5 . Rencana dari Sebuah Aksi
Dalam proses ini, peneliti merumuskan rencana dalam menanggapi masalah. Ini mungkin sebuah rencana tertulis baik formal maupun informal tentang bagaimana untuk melanjutkan, dan mungkin melibatkan beberapa individu (misalnya, siswa di kelas a) atau melibatkan seluruh masyarakat (misalnya, dalam studi penelitian partisipatif).
6 . Berbagi Penelitian
          Tidak seperti penelitian tradisional yang peneliti melaporkan dalam jurnal dan publikasi buku, peneliti tindakan melaporkan penelitian mereka untuk pendidik, yang kemudian bisa langsung menggunakan hasil.

J.  Sistematika Penelitian Tindakan
Bab I               Pendahuluan
A.   Latar belakang masalah
B.   Fokus masalah dan pertanyaan penelitian
C.   Verifikasi atau klarifikasi konsep
D.   Paradigma penelitian
E.   Tujuan penelitian dan manfaat penelitian
Bab II              Telaah Kepustakaan/Kerangka Teoritis
Bab III             Metode Penelitian
Bab IV            Pembahasan Hasil Penelitian
Bab V             Kesimpulan dan Rekomendasi[18]

Sistematika Penelitian Tindakan
BAB I    PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah
B.     Fokus Penelitian
C.    Perumusan Masalah
D.    Kegunaan Hasil Penelitian
BAB II   KAJIAN TEORETIK
A.     Konsep Penelitian Tindakan
B.     Konsep Model Tindakan
C.    Penelitian yang Relevan
D.    Kerangka Teoretik
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.     Tujuan Penelitian
B.     Tempat dan Waktu Penelitian
C.    Metode Penelitian
D.    Prosedur Penelitian Tindakan
E.     Kriteria Keberhasilan Tindakan
F.     Sumber Data
G.    Teknik Pengumpulan Data
H.    Validasi Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.     Deskripsi Hasil Penelitian
B.     Pembahasan
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A.     Kesimpulan
B.     Implikasi
C.    Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Model Tindakan
Lampiran 2. Instrumen Pengumpulan Data
Lampiran 3. Catatan Lapangan Kolaborator
Lampiran 4. Hasil Validasi Data
Lampiran 5. Hasil Tindakan
Lampiran 6. Dokumen dan Foto Pelaksanaan Tindakan
RIWAYAT HIDUP[19]




BAB III
PENUTUP

A.        SIMPULAN
Penelitian dan pengembangan adalah metode yang digunakan untuk meneliti apa yang dibutuhkan konsumen untuk menghasilkan produk tertentu dan mengembangkan serta menguji keefektifan produk tersebut. Dalam bidang pendidikan tujuan utama penelitian dan pengembangan bukan untuk merumuskan atau menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produk-produk yang efektif untuk digunakan di sekolah-sekolah. Produk-produk yang dihasilkan oleh penelitian dan pengembangan mencakup: materi pelatihan guru, materi ajar, seperangkat tujuan perilaku, materi media, dan sistem-sistem manajemen.
Penelitian tindakan adalah cara tenaga pendidik untuk meningkatkan pendidikan ke arah perbaikan terhadap hasil pendidikan berdasarkan pengalaman mereka sendiri. Tujuan penelitian tindakan yaitu untuk memecahkan masalah dalam proses belajar dan mengajar. Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan difokuskan pada kegiatan pokok, yaitu 1) planning, 2) acting, 3) observing, dan 4) reflecting. Kegiatan-kegiatan ini disebut dengan satu siklus kegiatan pemecahan masalah.


          

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. 2009

Craswell, J.W. Educational Research Fourth Edition. Boston: Pearson Education. 2012.

Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Press. 2008.

Gall, Meredith D., et., al. Educational Research: An Introduction Eighth Edition. United States of America: Pearson Education. 2007.

Gay, L. R, dkk. Educational Research Ninth Edition. London: Pearson Education. 2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. 2011.
Tim Program Pascasarjana. Buku Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi Universitas Negeri Jakarta. Jakarta: Program Pascasarjana. 2012.
Wiriaatmadja, Rochiati. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2009.



[1] L. R. Gay, dkk, Educational Research Ninth Edition (London: Pearson Education, 2009), h. 18.
[2]Ibid., h. 233.
[3] L. R. Gay, dkk, Educational Research Ninth Edition (London: Pearson Education, 2009), h. 18.
[4] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2011) h. 297.

[5] Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif (Jakarta: Rajawali Press, 2012), h. 266
[6] L. R. Gay, Eductional Research: Competencies for Analysis and Applicatio, Fifth Edition (United States of America: Florida International University, 1996), h. 10.

[7] Sugiyono, op.cit., h. 298.
[8] Sugiyono, op.cit., h. 311-312.
[9] Tim Program Pascasarjana, Buku Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi Universitas Negeri Jakarta, (Jakarta: Program Pascasarjana, 2012), h. 85-86.

[10] Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2012), h. 234.
[11] Suharsimi Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 105. 

[12]Ibid., h. 233.
[13] L. R. Gay, dkk., Eductional Research Ninth Edition (London: Pearson Education , 2009), h.10.

[14] Suharsimi Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 118 – 134.

[15] Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2012), h. 236.
[16] Meredith D. Gall, Joyce P.Gall, and Walter R. Borg. Educational Research: An Introduction Eighth Edition (United States of America: Pearson Education, 2007)  h. 598.
[17] J. W. Craswell, Educational Research Fourth Edition (Boston: Pearson Education, 2012),  h. 586.

[18] Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 12.

[19] Tim Program Pascasarjana, Buku Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi Universitas Negeri Jakarta, (Jakarta: Program Pascasarjana, 2012), h. 95.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar