Kamis, 20 November 2014

PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF



PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ_a-kjk6wlarPA9r9EnLMh_27n4bdKwVRKGGSr9HPUJB098dhJoQ

Makalah Ini Disusun Sebagai Tugas Kelompok Mata Kuliah Filsafat Ilmu


Disusun Oleh:
Ahda Sadidansyah Putra No. Reg. 7316130241
Reni Oktaviani No. Reg. 7316130283
Syihaabul Huda No. Reg. 7316130287



PENDIDIKAN BAHASA
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.        Latar Belakang
Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari istilah itu, ada juga ahli yang menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari kata re, yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian arti sebenarnya dari research atau riset adalah mencari kembali.[1]
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses yang sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah.[2] Penelitian didefinisikan oleh banyak penulis sebagai suatu proses yang sistematis. Pengumpulan data yang dilakukan oleh seorang peneliti dapat menentukan keberhasilan dalam penelitian yang dilakukan olehnya. Setelah data penelitian terkumpul, maka perlu seorang peneliti perlu melakukan analisis data yang sudah diperoleh.
Penelitian kuantitatif dan kualitatif sering ditemukan dalam penelitian. Penelitian kuantitatif dan kualitatif juga sering dipasangkan dengan nama metode yang tradisional, dan metode baru; metode positivistik dan postpositivistik; metode scientific dan metode artistik, metode konfirmasi dan temuan; serta kuantitatif dan interpretif. Jadi, penelitian kuanitatif sering dinamakan metode tradisional, positivistik, scientific dan metode discovery. Sedangkan metode kualitatif sering dinamakan sebagai metode baru, postpositivistik; artistik; dan interpretive research.[3]

B.        Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah dalam makalah ini mengenai:
1.         Apa yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif serta penjabarannya?
2.         Apa yang dimaksud dengan penelitian kualitatif serta penjabarannya?

C.        Tujuan Penulisan    
Tujuan penulisan ini antara lain:
1.         Untuk mengetahui pengertian penelitian kuantitatif serta penjabarannya.
2.         Untuk mengetahui pengertian penelitian kualitatif serta penjabarannya.





BAB II
KAJIAN TEORI

A.        Hakikat Penelitian
Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari istilah itu, ada juga ahli yang menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari kata re, yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian arti sebenarnya dari research atau riset adalah mencari kembali.[4]
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses yang sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah.[5] Penelitian didefinisikan oleh banyak penulis sebagai suatu proses yang sistematis. Pengumpulan data yang dilakukan oleh seorang peneliti dapat menentukan keberhasilan dalam penelitian yang dilakukan olehnya. Setelah data penelitian terkumpul, maka perlu seorang peneliti perlu melakukan analisis data yang sudah diperoleh.
Dalam proses penelitian, seorang peneliti juga perlu memahami metode ilmiah yang akan digunakan. Metode ilmiah merupakan suatu proses yang sangat beraturan yang memerlukan sejumlah langkah yang berurutan: pengenalan dan pendefinisian masalah, perumusan hipotesis, pengumpulan data, analisis data, dan pernyataan kesimpulan mengenai diterima atau ditolaknya hipotesis.[6]
Agar suatu studi penelitian menjadi sistematik, pertama kita harus meneliti hakikat masalah yang akan diteliti. Pengetahuan yang berhubungan diidentifikasikan, dan dalam esensi, suatu kerangka kerja ditetapkan untuk melaksanakan penelitian. Kedua, pengumpulan informasi tentang bagaimana orang lain mendekati masalah yang sama, atau penelitian relevan. Ketiga, pengumpulan data yang sesuai dengan masalah penelitian. Proses pengumpulan data memerlukan penyusunan dan kontrol yang layak. Keempat, penelitian adalah analisis data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis baik menggunakan teknik statistik maupun tidak. Langkah kelima merupakan proses penggambaran kesimpulan atau penarikan generalisasi setelah analisis dilakukan.
Penelitian kuantitatif dan kualitatif sering dipasangkan dengan nama metode yang tradisional, dan metode baru; metode positivistik dan postpositivistik; metode scientific dan metode artistik, metode konfirmasi dan temuan; serta kuantitatif dan interpretif. Jadi, penelitian kuantitatif sering dinamakan metode tradisional, positivistik, scientific dan metode discovery. Sedangkan penelitian kualitatif sering dinamakan sebagai metode baru, postpositivistik; artistik; dan interpretive research.[7]

B.        Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang secara primer menggunakan paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran tentan sebab akibat, reduksi kepala variabel, hipotesis, dan pertanyaan spesifik, menggunakan pengukuran dan observasi, serta pengujian teori), menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data statistik.[8] Penelitian kuantitatif menggunakan instrument untuk mengumpulkan data atau mengukur status variabel yang diteliti. [9]
Penelitian ini juga sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Selain itu, penelitian ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Penelitian ini disebut penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.[10]
Selain itu, penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.[11]
Penelitian kuantitatif berpijak pada apa yang disebut dengan fungsionalisme struktural, realisme, positivisme, behaviorisme dan empirisme yang intinya menekankan pada hal-hal yang bersifat konkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata.[12]



C.        Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat.[13] Ciri-ciri filsafah positivisme, antara lain:
1.         Logika eksperimen dengan memanipulasi variabel yang dapat diukur secara kuantitatif akan dapat dicari hubungan diantara berbagai variabel.
2.         Mencari hukum universal yang dapat mengikuti semua kasus walaupun dengan pengolahan statistik dicapai tingkat probabilitas dengan mementingkan sampling untuk mencari generalisasi.
3.         Netralitas pengamatan dengan hanya meneliti gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dengan mengabaikan apa yang tidak dapat diamati dan diukur dengan instrument yang valid dan reliabel.

D.        Macam-Macam Penelitian Kuantitatif
1.  Penelitian korelasional. Penelitian korelasional merupakan suatu pendekatan penelitian yang berfokus pada penaksiran kovariasi di antara variabel yang muncul secara alami. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi hubungan prediktif dengan menggunakan teknik korelasi atau teknik statistik yang lebih canggih.
2.  Penelitian eksperimental. Penelitian eksperimen bisa diartikan sebagai suatu penelitian yang sekurang-kurangnya memiliki satu variabel bebas. Tujuan penelitian eksperimental adalah untuk menentukan hukum sebab-akibat dengan mengisolasi variabel kausal.

E.        Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah suatu metodologi yang dipinjam dari disiplin ilmu sosiologi dan antropologi dan diadaptasi ke dalam seting pendidikan. Peneliti kualitatif menggunakan metode penalaran induktif dan sangat percaya bahwa terdapat banyak perspektif yang akan dapat diungkapkan.[14]
Penelitian kualitatif juga dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama, dinamakan postpositivisme karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Penelitian ini disebut juga sebagai metode artistik, karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.
Filsafat postpositivisme sering juga disebut sebagai paradigma interpretif dan konstruktif, yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistik/utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif (reciprocal). Penelitian kualitatif berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.[15]
Selain itu, Kirk dan Miller (1986: 9) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.[16]
Penelitian kualitatif berfokus pada fenomena sosial dan pada pemberian suara pada perasaan dan persepsi dari partisipan di bawah studi. Hal ini berangkat dari pengetahuan, berdasarkan pengalaman sosial adalah suatu proses ilmiah yang sah.

F.        Karakteristik Penelitian Kualitatif
Menurut Bogdan dan Biklen (2008: 4-5) terdapat lima ciri utama penelitian kualitatif, yaitu:
1.  Naturalistik. Penelitian kualitatif memiliki latar aktual sebagai sumber langsung data dan peneliti merupakan instrumen kunci. Kata naturalistic berasal dari pendekatan ekologis dalam biologi.
2.  Data Deskriptif. Penelitian kualitatif adalah deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata atau gambar daripada angka-angka. Hasil penelitian tertulis berisi kutipan-kutipan dari data untuk mengilustrasikan dan menyediakan bukti persentasi.
3.  Berurusan dengan Proses. Peneliti kualitatif lebih berkonsentrasi pada proses daripada dengan hasil atau produk.
4.  Induktif. Peneliti kualitatif cenderung menganalisis data mereka secara induktif. Mereka tidak melakukan pencarian di luar data atau bukti untuk menolak atau menerima hipotesis yang mereka ajukan sebelum pelaksanaan penelitian.
5.  Makna. Makna adalah kepedulian yang esensial pada pendekatan kualitatif peneliti yang menggunakan pendekatan ini tertarik bagaimana orang membuat pengertian tentang kehidupan mereka. Dengan kata lain peneliti kualitatif peduli dengan apa yang disebut dengan perspektif partisipan.[17]

Sedangkan menurut Creswell (2008: 51-59) mencoba membandingkan karakteristik penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif berdasarkan:
1.         Identifikasi masalah penelitian. Penelitian kuantitatif cenderung mengarahkan masalah-masalah penelitian yang memerlukan suatu deskripsi tentang kecenderungan atau suatu penjelasan tentang hubungan antarvariabel. Sedangkan penelitian kualitatif cenderung mengarahkan masalah-masalah penelitian yang memerlukan: suatu eksplorasi yang mendalam terhadap hal yang sedikit diketahui atau dipahami tentang masalah tersebut dan suatu detail pemahaman tentang suatu fenomena sentral.
2.         Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian kuantitatif, tinjauan pustaka untuk:
a.  Menyediakan suatu peran mayor dalam menyarankan pertanyaan-pertanyaan penelitian untuk diajukan.
b.  Justifikasi masalah penelitian dan menciptakan suatu kebutuhan untuk arah (pernyataan tujuan dan pernyataan hipotesis penelitian)
Sementara dalam penelitian kualitatif, tinjauan pustaka untuk:
a.  Memainkan suatu peran minor dalam menyarankan suatu pertanyaan penelitian spesifik untuk diajukan.
b.  Justifikasi pentingnya meneliti masalah penelitian tersebut.[18]
Penelitian kualitatif menggunakan metode-metode ilmiah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian mereka, meskipun langkah-langkah yang mereka ambil lebih fleksibel dan cair dibandingkan dalam penelitian kuantitatif. Secara umum tahapnya sebagai berikut.
1.         Mengidentifikasi sebuah topik atau fokus. Topik-topik tersebut biasanya diidentifikasi berdasarkan pengalaman, observasi pada seting penelitian, dan bacaan tentang topik tersebut.
2.         Melakukan tinjauan pustaka. Peneliti melakukan tinjauan pustaka untuk mengidentifikasi informasi penting yang relevan dengan studi dan untuk menulis suatu pertanyaan penelitian (rumusan masalah).
3.         Mendefinisikan peran penelti. Peneliti harus menetapkan tingkat keterlibatannya dengan partisipan. Secara umum, karena hakikat penelitian kualitatif, peneliti memiliki hubungan yang akrab dengan partisipan.
4.         Mengelola jalan masuk lapangan dan menjaga hubungan baik di lapangan. Sekali peneliti mendefinisikan topik atau fokus penelitian, suatu lapangan studi (tempat untuk melaksanakan penelitian) harus diidentifikasi.
5.         Memilih partisipan. Ingat bahwa partisipan untuk penelitian kualitatif dipilih melalui purposeful sampling. Peneliti perlu menguji pertanyaan-pertanyaan yang sudah dibayangkannya dan menggunakannya sebagai dasar untuk memilih partisipan.
6.         Menulis pertanyaan-pertanyaan bayangan. Pertanyaan bayangan (forshadowed questions) dirancang oleh peneliti dan didasarkan pada topik penelitian yang sudah diidentifikasi baik pada permulaan studi maupun selama studi berlangsung.[19]

G.        Jenis Penelitian Kualitatif  
Meskipun terdapat banyak jenis penelitian kuualitatif, kita akan memfokuskan pada metode-metode yang paling umum dibaca dan digunakan oleh mahasiswa dan para praktisi. Ini mencakup penelitian etnografi, studi kasus, fenomenologi, grounded theory dan biografi atau naratif.
1.         Penelitian Etnografi
Kata etnografi berasal dari kata yunani ethos ‘suku bangsa’ dan graphos ‘sesuatu yang ditulis’. Secara harfiah, etnografi adalah ilmu tentang penulisan suku bangsa, atau menggunakan bahasa yang lebih kontemporer, penulisan tentang kelompok budaya. Peneliti etnografi bermaksud menyediakan naratif atau deskripsi yang kaya tentang komunitas atau kultur di bawah penyelidikan (Miles dan Hubberman, 1994). [20] Etnografi merupakan sebuah metode yang meneliti suatu pengetahuan yang terdapat di dalam suatu budaya atau komunitas.
Laporan penelitian etnografi biasanya panjang dan sering mengambil bentuk buku. Tujuan penelitian etnografi yaitu menyediakan suatu deskripsi rinci yang kaya tentang situasi, menangkap kompleksitas penuh dari nuansa-nuansa dalam interaksi, praktik-praktik budaya dan kepercayaan dari kelompok tersebut. Etnografi memerlukan waktu yang panjang dan komitmen personal dari pihak peneliti. Contoh penelitian etnografi yaitu sebuah studi yang mengeksplorasi nilai pendidikan dan pengaruhnya terhadap kehidupan keluarga dalam suatu komunitas pedalaman yang miskin.[21]
2.         Penelitian Studi Kasus
Penelitian studi kasus adalah suatu penelitian kualitatif yang berusaha menemukan makna, menyelidiki proses, dan memperoleh pengertian dan pemahaman yang mendalam dan individu, kelompok, atau situasi.[22] Biasanya dalam penelitian studi kasus peneliti mengidentifikasi masalah atau pertanyaan yang akan diteliti dan mengembangkan suatu rasional.
Dalam studi kasus biasanya kita menggunakan berbagai teknik termasuk wawancara, observasi, dan kadang-kadang pemeriksaan dokumen dan artefak dalam pengumpulan data.
3.         Penelitian Fenomenologis
Penelitian fenomenologis melihat secara dekat interpretasi individual tentang pengalaman-pengalamannya. Biasanya peneliti fenomenologis berusaha memahami makna dari sebuah pengalaman perspektif partisipan. Untuk memulai sebuah studi fenomenologis peneliti mengahabiskan waktu mengamati dan berinteraksi dengan partisipan yang potensial, yaitu dengan mempelajari bahasa yang sesuai dengan kehidupan.
4.         Penelitian Grounded theory
Penelitian grounded theory biasanya menggunakan pendekatan induktif dan mengumpulkan data menggunakan berbagai teknik lewat periode waktu yang lama. Grounded theory merupakan teori praktis yang didesain untuk meneliti di lapangan. Peneliti grounded theory berbeda dengan peneliti kualitatif lainnya dalam hal mereka berharap temuan mereka dapat digeneralisasikan pada setting lain.
5.         Penelitian Biografi/Naratif
Penelitian biografi merupakan studi tentang seorang individu beserta pengalamannya. Penulisan biografis berakar dari disiplin yang berbeda yang telah mengalami pembaruan setiap tahunnya. Biografi biasanya ditulis secara objektif, dengan sedikit interpretasi peneliti; secara ilmiah dengan suatu latar belakang historis yang kuat dari subjek dan suatu organisasi kronologis; secara artistik, dari perspektif penyajian yang detail dalam suatu cara yang hidup dan menarik.

H.        Perbedaan Penelitian Kuantitatif dengan Penelitian Kualitatif
Penelitian kuantitatif ialah penelitian dalam proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulandata sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian data numerik. Sebaliknya penelitian kualitatif ialah penelitian dalam proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek-aspek kecenderungan, non perhitungan numerik, situasional deskriptif, interview mendalam, analisis isi, bola salju dan story.
Perbedaan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif, antara lain:
No
Penelitian  Kuantitatif
Penelitian Kualitatif
1
Menggunakan hipotesis yang ditentukan  sejak awal penelitian
Hipotesis dikembangkan sejalan dengan penelitian/saat penelitian
2
Definisi yang jelas dinyatakan sejak awal
Definisi sesuai konteks atau saat penelitian berlangsung
3
Reduksi data menjadi angka-angka
Deskripsi naratif/kata-kata, ungkapan atau pernyataan
4
Menyimpulkan hasil menggunakan statistic
Menyimpulkan hasil secara naratif/kata-kata
5
Memanipulasi aspek, situasi atau kondisi dalam mempelajari gejala yang kompleks
Tidak merusak gejala-gejala yang terjadi secara alamiah /membiarkan keadaan aslinya [23]

Selain itu, Nasution (1988) membandingkan penelitian kuantitatif dengan kualitatif, sebagai berikut:
Positivisme / Kuantitatif
Post –Positivisme / Kualitatif
1.    Mempelajari permukaan masalah atau bagian luarnya.
2.    Memecahkan kenyataan dalam bagian-bagian, mencari hubungan antar variabel yang terbatas.
3.    Bertujuan mencapai generalisasi guna memprediksi.
4.    Bersifat deterministik tertuju kepada kepastian dengan menguji hipotesis.
1.    Mencoba memperoleh gambaran yang lebih mendalam.
2.    Memandang peristiwa secara keseluruhan dalam konteksnya dan mencoba untuk memperoleh pemahaman yang holistic.
3.    Memahami makna (Meaning) .
4.    Memandang hasil penelitian sebagai spekulatif [24]



BAB III
PENUTUP
A.        SIMPULAN
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses yang sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Penelitian dalam hal ini dibagi menjadi dua yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. Penelitian kuantitatif berpijak pada apa yang disebut dengan fungsionalisme struktural, realisme, positivisme, behaviorisme dan empirisme yang intinya menekankan pada hal-hal yang bersifat konkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata.
Sedangkan, penelitian kualitatif adalah suatu metodologi yang dipinjam dari disiplin ilmu sosiologi dan antropologi dan diadaptasi ke dalam seting pendidikan. Peneliti kualitatif menggunakan metode penalaran induktif dan sangat percaya bahwa terdapat banyak perspektif yang akan dapat diungkapkan. Penelitian kualitatif berfokus pada fenomena sosial dan pada pemberian suara pada perasaan dan persepsi dari partisipan di bawah studi. Hal ini berangkat dari pengetahuan, berdasarkan pengalaman sosial adalah suatu proses ilmiah yang sah.


DAFTAR PUSTAKA

Ahiri, Jafar. Metodologi Penelitian Pendidikan. Kendari: Unhalu Press, 2008.
Emzir. Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2013.
Kaelan. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat,. Yogyakarta: Paradigma, 2005.
Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 1997.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993.
Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2007.



[1] Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat, (Yogyakarta: Paradigma, 2005), h. 1.
[2] Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 3.
[3] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 7.
[4] Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat, (Yogyakarta: Paradigma, 2005), h. 1.
[5] Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 3.
[6] Ibid., h. 5.
[7] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 7.
[8] Emzir, op. cit., h. 28.
[9] Jafar Ahiri, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Kendari: Unhalu Press, 2008), h. 206.
[10] Sugiono, op. cit., h. 8.
[11] S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 105-106.
[12] Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h. 258.
[13] Ibid., h. 8.
[14] Emzir, Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 2.
[15] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 7-9.
[16] Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993), h. 3.
[17] Ibid., h. 3-4.
[18] Ibid., h. 4-5.
[19] Ibid., h. 14-16.
[20] Ibid., h. 18.
[21] Ibid., h. 19.
[22] Ibid., h. 21

[24] Ibid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar